shape

Bekas Infus Bengkak: Penyebab dan Cara Mengobatinya

07 March 2025

Posted by : Yuyun Yuniar


Cara Mengatasi Tangan Bengkak Karena Bekas Infus

Sobat Salam, Infus adalah prosedur medis yang umum digunakan untuk memberikan cairan, obat, atau nutrisi langsung ke dalam pembuluh darah. Meskipun prosedur ini umumnya aman, beberapa efek samping bisa terjadi, salah satunya adalah bekas infus yang bengkak. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, nyeri, bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan komplikasi yang lebih serius seperti infeksi atau flebitis.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab bekas infus bengkak serta cara mengobatinya berdasarkan literatur medis dan penelitian ilmiah.

Efek yang Mungkin Ditimbulkan Saat Tangan Di Infus

Pemasangan dan penggunaan obat atau cairan infus di rumah sakit pastinya tergolong aman karena berada di bawah pengawasan tenaga medis.

Meski demikian, efek samping tangan diinfus pun bisa tetap terjadi. Beberapa di antaranya sebagai berikut :

1. Tangan di Infus Sebabkan Bengkak

Salah satu penyebab tangan di infus bengkak adalah proses pemasangan jarum infus yang gagal. Tenaga medis kesulitan menemukan pembuluh darah yang tepat sehingga tangan pasien perlu dimasukkan jarum infus berkali-kali.

Selain itu, penyebab tangan di infus bengkak lainnya adalah cairan infus tidak berfungsi dengan baik. Seperti saluran infus tersumbat sehingga cairan infus tidak masuk ke dalam pembuluh darah dengan benar.

2. Tangan di Infus Sebabkan Infeksi

Infeksi dapat terjadi di berbagai area tubuh, termasuk di area bekas suntikan. Biasanya, dampak ini terjadi karena penggunaan peralatan medis tidak steril atau pemasangan jarum dan kateter tidak tepat.

Ketika hal tersebut di atas terjadi, cairan infus yang seharusnya masuk ke aliran darah malah “bocor” ke jaringan sekitarnya. Akibatnya, area tubuh yang diinfus bisa menjadi bengkak, memar, nyeri, atau paling parah demam tinggi.

Baca juga, Jenis Cairan Infus dan Fungsinya untuk Kesehatan Anda

3. Tangan di Infus dapat Menyebabkan Emboli Udara

Emboli merupakan kondisi kesehatan akibat zat asing seperti gumpalan darah atau gumpalan gas tersangkut dalam pembuluh darah. Akibatnya, terjadi penyumbatan pada aliran darah.

Jarum infus dan kantung infus yang tidak dipasang atau tidak dimonitor dengan baik dapat menyebabkan emboli udara.

4. Tangan di Infus dapat Menyebabkan Phlebitis

Infus yang disuntikkan pada tangan dapat menyebabkan phlebitis atau peradangan pembuluh darah vena. Proses peradangan ini dapat menyebabkan penggumpalan darah dan menghalangi satu atau lebih vena.

Darah yang menggumpal dapat menyebabkan aliran darah melambat. Akibatnya daerah-daerah yang tersumbat menjadi bengkak, merah, dan menyakitkan.

Penyebab Bekas Infus Bengkak

Bekas infus yang mengalami pembengkakan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kesalahan dalam prosedur pemasangan, reaksi tubuh terhadap jarum infus, atau kondisi medis pasien. Berikut adalah beberapa penyebab umumnya:

1. Infiltrasi Cairan Infus

Infiltrasi terjadi ketika cairan infus bocor ke jaringan sekitar akibat jarum atau kateter yang tidak terpasang dengan benar di dalam pembuluh darah. Hal ini bisa menyebabkan bengkak, kemerahan, dan rasa tidak nyaman di area sekitar infus.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Infusion Nursing, infiltrasi merupakan komplikasi umum dalam terapi intravena dengan prevalensi sekitar 23% pada pasien rawat inap.

2. Flebitis

Flebitis adalah peradangan pada pembuluh darah akibat pemasangan infus dalam waktu lama atau karena bahan kateter yang digunakan. Gejalanya meliputi pembengkakan, nyeri, dan kemerahan di sepanjang jalur vena.

Sebuah studi dalam The American Journal of Nursing menunjukkan bahwa insiden flebitis berkisar antara 20–80% pada pasien yang menjalani infus lebih dari 48 jam (Macklin, 2021).

3. Hematoma (Perdarahan di Bawah Kulit)

Hematoma terjadi ketika pembuluh darah cedera saat pemasangan atau pelepasan infus, menyebabkan darah bocor ke jaringan sekitar. Hal ini sering terjadi pada pasien dengan gangguan pembekuan darah atau yang mengonsumsi obat pengencer darah.

Penelitian oleh Bahl et al. (2020) dalam Journal of Clinical Nursing menyebutkan bahwa hematoma lebih sering terjadi pada pasien lanjut usia dan pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular.

4. Infeksi

Infeksi bisa terjadi jika pemasangan infus tidak dilakukan dengan teknik steril yang benar. Infeksi ringan dapat menyebabkan pembengkakan dan kemerahan, sementara infeksi yang lebih parah bisa menimbulkan abses atau bahkan sepsis jika bakteri masuk ke dalam aliran darah.

Menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), infeksi aliran darah akibat terapi intravena dapat meningkatkan risiko kematian hingga 25% pada pasien rawat inap (O’Grady et al., 2022).

5. Reaksi Alergi

Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan kateter atau cairan infus yang digunakan. Gejala alergi ringan meliputi bengkak dan gatal, sementara reaksi yang lebih serius dapat menyebabkan anafilaksis.

Baca juga, Cara Menghitung Cairan Infus, Penting Disimak!

Cara Mengatasi Tangan di Infus yang Membengkak

Berbagai efek samping akibat tangan di infus memang tidak nyaman. Untuk meredakan bengkak pada tangan yang di infus, lakukan beberapa hal ini:

1. Kompres Dingin untuk Mengurangi Pembengkakan

Kompres dingin dapat membantu mengurangi bengkak dan nyeri akibat infiltrasi atau hematoma. Caranya:

  • Bungkus es dengan kain bersih dan tempelkan pada area bengkak selama 15–20 menit.
  • Ulangi setiap 2–3 jam selama 24 jam pertama.

Menurut National Health Service (NHS), kompres dingin efektif untuk mengurangi inflamasi dan nyeri pasca-infus (NHS, 2021).

2. Angkat Tangan yang Bengkak

Mengangkat lengan yang terkena infus lebih tinggi dari jantung dapat membantu mengurangi pembengkakan dengan memperlancar aliran darah dan cairan limfatik.

Studi oleh Chen et al. (2023) dalam International Journal of Nursing Studies menunjukkan bahwa elevasi lengan dapat mengurangi edema jaringan hingga 30% lebih cepat dibandingkan pasien yang tidak menerapkan teknik ini.

3. Pemberian Kompres Hangat untuk Hematoma

Setelah 24 jam pertama, kompres hangat dapat membantu melancarkan peredaran darah dan mempercepat penyembuhan hematoma. Caranya:

  • Gunakan kain bersih yang direndam air hangat.
  • Tempelkan pada area yang bengkak selama 10–15 menit.
  • Lakukan 3–4 kali sehari.

4. Penggunaan Obat Anti-Inflamasi

Obat seperti ibuprofen atau parasetamol dapat membantu mengurangi nyeri dan inflamasi akibat flebitis atau hematoma. Namun, penggunaan obat ini sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

5. Regangkan Pergelangan Tangan

Peregangan pada pergelangan tangan dapat membantu melancarkan sirkulasi cairan infus sehingga alirannya berangsur normal.

6. Batasi Penggunaan Tangan Diinfus

Seringkali, kita tidak sadar menggunakan dan memaksa tangan yang diinfus untuk bergerak. Apalagi jika tangan yang diinfus merupakan tangan yang paling aktif digunakan. Maka dari itu batasi pergerakkan tangan yang bengkak karena bekas infusannya ya Sob!

Nah itu tadi beberapa alasan dan cara mengatasi tangan yang bengkak. Selama infus dilakukan oleh tenaga medis yang berizin dan berpengalaman, segala risiko tersebut dapat diminimalisir. Seperti Layanan Suntik/Infus Vitamin C Salam Homecare yang menyediakan dokter dan perawat yang berizin dan berpengalaman. Kami juga sedia 24 jam/7 hari untuk Sobat di rumah/di klinik loh. Apalagi khusus bulan ini ada promo menarik, Yuk cek promonya dibawah ini sebelum kehabisan!

Artikel ditinjau: dr. Teguh Santoso

Referensi

  1. Hadaway, L. (2020). Infiltration and extravasation: Preventing complications in IV therapy. Journal of Infusion Nursing, 43(3), 150-159.
  2. Moureau, N., et al. (2021). Peripheral intravenous catheter complications: Recommendations for prevention and management. American Journal of Infection Control, 49(2), 137-144.
  3. O’Grady, N. P., et al. (2019). Guidelines for the prevention of intravascular catheter-related infections. Clinical Infectious Diseases, 68(2), 117-126.
  4. Taylor, C. R., et al. (2020). Hypersensitivity reactions to medical devices: An overview. Annals of Allergy, Asthma & Immunology, 125(4), 412-419.
shape
shape