Kapan Waktu yang Tepat Untuk Memeriksa Tekanan Darah?
03 October 2021
Posted by : Admin
Source from hellosehat.com
Sobat Salam, hipertensi terkenal sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam karena kerap tidak menimbulkan gejala. Jika dibiarkan selama bertahun-tahun, bisa menyebabkan serangan jantung, gagal ginjal, dan stroke.
Tekanan darah ditentukan oleh jumlah darah yang dipompa jantung dan jumlah resistensi terhadap alirah darah di arteri. Semakin banyak darah yang dipompa jantung, semakin sempit arteri dan semakin tinggi tekanan darah. Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terkontrol meningkatkan risiko masalah kesehatan serius, termasuk serangan jantung dan stroke.
Gejala tekanan darah tinggi umumnya ditandai dengan sakit kepala, sesak napas atau mimisan. Namun, tanda-tanda ini tidak spesifik dan biasanya tidak terjadi sampai hipertensi telah mencapai tahap yang parah atau mengancam jiwa.
Jika sobat mempunyai riwayat keluarga hipertensi, sebaiknya lakukan tes hipertensi setidaknya setiap dua tahun mulai dari usia 18.
Melansir American Heart Association, tekanan darah diklasifikasikan sebagai berikut :
- Tekanan darah normal : Sistolik kurang dari 120 mmHg dan diastolik kurang dari 80
- Peningkatan tekanan darah : Sistolik antara 120 dan 129 mmHg dan diastolik kurang dari 80
- Hipertensi tahap 1 : Sistolik 130-139 mmHg dan diastolik antara 80-89
- Hipertensi tahap 2 : Sistolik lebih dari 140 dan diastolik lebih dari 90
Menentukan seseorang mengalami hipertensi menurut Dr Yuda Turana, SpS, dokter spesialis neurologi dari Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSH) tidak bisa dengan satu kali mengukur tekanan darah saja. Butuh beberapa kali untuk mendapatkan rata-rata orang mengidap hipertensi, yakni tekanan darah di atas 135/85 mmHg.
“Kapan waktu terbaik untuk kita mengukur tekanan darah, jawabannya adalah anytime (kapanpun),” jelas Dr Badai.
Dokter yang aktif di Siloam Hospitals Purwakarta itu menambahkan, apabila ingin membandingkan tekanan darah dari hari ke hari agar terkontrol, maka disarankan dilakukan saat pagi hari setelah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur.
Agar hasil akurat, sebaiknya memperhatikan kondisi diri saat melakukan pemeriksaan tekanan darah. Salah satunya kondisi fisik dan psikis harus stabil, tidak sedang kurang tidur, atau tidak sedang punya banyak hal yang dipikirkan.
Source from tempo.co
“Kalau untuk yang pertama, yang diagnosis ‘Saya hipertensi apa nggak sih?’ sebaiknya 7 sampai 10 hari, di mana pengukuran hari pertama itu diabaikan. Diukur dua kali, sbaiknya pagi dan malam,” terang Dr Yuda.
Sumber : health.detik.com / suara.com / halodoc.com