Sunat Pada Saat Bayi? Yuk Kenali Dulu Plus Minusnya!
30 August 2022
Posted by : Yuyun Yuniar
Sobat Salam, pada umumnya sunat banyak dilakukan pada saat si kecil di usia 6 sampai 9 tahun. Namun pada sebagian orang tua ada yang lebih memilih melakukan sunat pada si kecil saat masih bayi. Alasannya beragam, salah satunya agar si kecil tidak kesakitan karena dilakukan sejak bayi. Apakah pilihan ini tepat?
Sunat pada bayi laki-laki dilakukan dengan cara memisahkan kulup dari kepala penis, lalu dipotong. Sunat pada bayi ternyata memiliki manfaat yang lebih besar dari pada risiko yang mungkin terjadi loh Sob!
Meskipun melakukan sunat di usia bayi memiliki banyak manfaat, namun tetap saja Sobat harus betul-betul memahami juga risiko yang mungkin saja ditimbulkan ketika si kecil beranjak dewasa.
Jangan karena merasa meringankan si Ibu, tapi mempertaruhkan kesehatan si kecil dalam jangka panjang ya Sob! Yuk kita simak beberapa manfaat dan risiko melakukan sunat pada bayi laki-laki berikut ini.
Manfaat Sunat Pada Bayi
1. Mencegah masalah di penis
Dalam beberapa kasus, bayi yang tidak disunat, kulupnya akan menempel kuat di kepala penis sehingga menyebabkan fimosis. Hal ini menyebabkan radang pada kulup dan kepala penis yang sangat menyakitkan bagi si kecil.
2. Menurunkan risiko infeksi saluran kemih
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa bayi yang tidak disunat memiliki risiko tinggi mengalami infeksi saluran kemih dibanding bayi yang disunat. Hal ini karena penis yang disunat lebih mudah dibersihkan sehingga mengurangi risiko masuknya bakteri penyebab ISK (Infeksi Saluran Kemih).
3. Menurunkan risiko kanker
Kanker penis termasuk jenis kanker yang jarang sekali terjadi, namun risikonya bisa dicegah dengan melakukan sunat pada bayi laki-laki. Selain diyakini bisa mencegah kanker penis, sunat pada laki-laki juga dianggap efektif untuk mencegah kanker prostat saat si kecil dewasa nanti.
4. Mengurangi risiko Infeksi Menular Seksual (IMS)
Sunat bisa membuat organ reproduksi laki-laki menjadi lebih sehat karena terjaga kebersihannya. Selain itu, sunat juga bisa melindungi anak dari infeksi menular seksual ketika ia dewasa nanti.
Risiko Sunat Pada Saat Bayi
Biasanya, prosedur sunat pada bayi laki-laki sangat minim risiko komplikasi. Hanya terjadi 1-2 % kasus komplikasi pada bayi yang disunat, itu pun sebagian besar terjadi karena adanya infeksi atau perdarahan.
Berikut ini adalah beberapa risiko komplikasi yang mungkin terjadi :
- Penis mengalami cedera saat prosedur sunat dilakukan
- Peradangan di bagian luka bekas sunat
- Gangguan pada saluran kemih
- Nyeri saat ereksi ketika sudah dewasa karena terlalu banyak kulit yang dipotong
- Kulup gagal sembuh dengan baik, atau sisa kulup menempel pada ujung penis sehingga butuh prosedur bedah untuk mengatasinya.
Cara Merawat Luka Sunat Pada Bayi
Berikut ini ada beberapa cara merawat luka sunat agar cepat kering.
- SeringĀ mengganti popok
- Gunakan celana yang nyaman
- Bersihkan luka sunat dengan rutin
- Oleskan pelembap
- Hindari berendam
- Berikan obat sesuai anjuran dokter
- Konsumsi makanan bergizi
Sebelum memutuskan untuk melakukan sunat pada bayi laki-laki, sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter. Karena ada beberapa kondisi bayi yang tidak bisa dilakukan sunat. Seperti bayi yang lahir prematur atau memiliki masalah kesehatan.
Repot karena sunat harus dilakukan di klinik, antri, dan si anak rewel? Jangan khawatir, sekarang ada Layanan Sunat/Khitan Salam Homecare! Sobat tinggal tunggu di rumah saja, dokter dan semua alat yang dibutuhkan akan langsung datang ke rumah Sobat loh! Harganya juga terjangkau, dan dijamin anti sakit karena menggunakan metode laser. Khusus bulan ini juga ada promo khusus loh, yuk cek promonya dibawah ini!