shape

Mengenal Apa Itu Stunting, Ketahui Untuk Pencegahan

08 May 2024

Posted by : Fathan

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share

Saat ini stunting adalah salah satu kondisi pertumbuhan anak yang tengah menjadi perhatian khalayak. Penting untuk Anda mengetahui apa itu stunting, penyebab, serta cara mencegahnya kepada si buah hati.

Apa Itu Stunting

Stunting saat ini menjadi istilah yang tengah ramai diperbincangkan. Terutama berkaitan dengan perkembangan anak di Indonesia. Isu-isu mengenai stunting kembali mencuat yang dilatarbelakangi oleh berbagai masalah yang terjadi mulai dari kesehatan bahkan ekonomi.

Lalu apa sih stunting itu? Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kurangnya asupan gizi yang mencukupi dalam jangka waktu yang panjang, sering terjadi sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. 

Ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang berdampak pada tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya. Penyebabnya meliputi nutrisi yang tidak mencukupi, infeksi berulang, sanitasi yang buruk, dan pelayanan kesehatan yang kurang baik.

Berdasarkan data WHO, jumlah anak di bawah usia 5 tahun yang mengalami stunting di seluruh dunia berjumlah 178 juta jiwa

Stunting Dapat Terlihat di Usia Berapa?

Sebagai orang tua, tentu saja Anda perlu memperhatikan dengan seksama tumbuh kembang si buah hati supaya mencegahnya terkena stunting. Sudah barang tentu Anda perlu mengetahui pencegahannya.

Umumnya anak yang terkena stunting akan terlihat ketika menginjak usia 2 tahun. Umumnya sang anak akan memperlihatkan tubuh yang pendek untuk anak usia balita pada umumnya (di bawah 5 tahun).

Berdasarkan standar dari WHO, seorang anak akan dikatakan stunting apabila tinggi badan serta panjangnya minus 2 (dua) dibandingkan dengan standar Multicentre Growth Reference Study atau standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. 

Baca juga, 

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan RI menyebut stunting adalah anak balita dengan nilai z-skor nya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3SD (severely stunted). Ada pun beberapa gejala anak terkena stunting antara lain sebagai berikut:

  • Tinggi badan yang pendek
  • Berat badan tidak naik secara konsisten
  • Perkembangan yang terlambat
  • Terjadi gangguan fungsi kekebalan tubuh, kognitif, serta sistem

Apa Penyebab Stunting pada Anak?

Apa saja faktor yang menyebabkan stunting pada anak. Sebagai referensi bagi Anda untuk mencegah penyakit stunting terjadi pada buah hati, berikut ini adalah penyebab stunting yang perlu Anda deteksi.

1. Kurangnya Asupan Gizi

Penyebab yang pertama dan paling utama ialah asupan gizi yang kurang pada anak. Defisiensi gizi, terutama protein, zat besi, vitamin A, dan zinc, dapat menghambat pertumbuhan anak.

2. Infeksi dan Penyakit Kronis

Jika buah hati memiliki/mengalami penyakit yang kronis, maka Anda harus mewaspadainya. Pasalnya faktor ini bisa menyebabkan stunting. 

Penyakit seperti diare berkepanjangan, infeksi saluran pernapasan, dan parasit usus dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan mempengaruhi pertumbuhan.

3. Kondisi Ekonomi yang Buruk

Keluarga dengan akses terbatas terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, dan sanitasi seringkali tidak dapat memberikan nutrisi yang cukup untuk anak.

4. Kebersihan dan Sanitasi yang Buruk

Kemudian kebersihan lingkungan serta sistem sanitasi juga dapat menjadi faktor yang memicu stunting pada anak. Lingkungan yang tidak higienis dapat meningkatkan risiko infeksi dan gangguan penyerapan nutrisi.

5. Pelayanan Kesehatan yang Kurang Memadai

Akses yang terbatas atau kualitas rendah dalam pelayanan kesehatan, terutama selama masa kehamilan dan pada tahap awal kehidupan anak, dapat berdampak pada pertumbuhan yang terhambat.

Apa Ciri-ciri Anak yang Terkena Stunting

Selain penyebab, sebagai orang tua Anda juga perlu mengetahui apa sajakah ciri-ciri stunting pada anak. Hal ini sebagai salah satu upaya preventif untuk deteksi dini. Lantas apa sajakah ciri-cirinya, berikut selengkapnya.

  • Tinggi Badan Lebih Pendek dari Anak Sebaya: Anak yang terkena stunting cenderung memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak seusianya.
  • Berat Badan Tidak Mencukupi: Pertumbuhan berat badan yang tidak sesuai dengan usia dan tidak menunjukkan peningkatan yang konsisten.
  • Perkembangan Fisik dan Kognitif Terhambat: Anak yang mengalami stunting sering mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik dan kognitifnya.
  • Gangguan Fungsi Tubuh: Penurunan fungsi kekebalan tubuh, gangguan kognitif, dan sistem tubuh lainnya dapat terjadi pada anak yang mengalami stunting.
  • Tingkat Energi yang Rendah: Anak cenderung memiliki tingkat energi yang lebih rendah dibandingkan dengan anak sebaya yang tidak mengalami stunting.
  • Keterlambatan dalam Mencapai Tahap-tahap Perkembangan: Anak dengan stunting seringkali mengalami keterlambatan dalam mencapai berbagai tahap perkembangan seperti bicara, berjalan, atau keterampilan lainnya.

Apa Saja Langkah Pencegahan Stunting

Setelah mengetahui penyebab serta ciri-cirinya, kali ini Salam-Homecare juga telah merangkum apa saja langkah pencegahan yang bisa kita lakukan agar si buah hati tidak mengalami stunting. Berikut penjabaran selengkapnya.

1. Pemberian nutrisi yang baik

Anda perlu memberikan makanan bergizi seimbang kepada anak. Pastikan bahwa asupan makanan yang diberikan meliputi protein, zat besi, vitamin A,C,D serta kalsium yang juga mencukupi.

2. Kesehatan pada Ibu Hamil

Perhatikan gizi ibu sejak kehamilan hingga menyusui agar bayi mendapatkan nutrisi yang optimal sejak awal kehidupannya.

3. Peningkatan Akses Terhadap Air Bersih dan Sanitasi

Lingkungan yang bersih dan sanitasi yang baik membantu mencegah infeksi dan mendukung pertumbuhan yang sehat.

4. Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan yang Baik

Pastikan akses yang mudah dan kualitas yang baik terhadap layanan kesehatan bagi ibu hamil, bayi, dan balita.

Itulah informasi lengkap seputar stunting pada anak, penyebab, ciri-ciri, serta cara pencegahannya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dan juga tumbuh kembang anak. Nantikan informasi seputar kesehatan lainnya dari Salam-Homecare.

shape
shape