Penyakit Saraf Yang Rentan Menyerang Lansia
16 October 2022
Posted by : Yuyun Yuniar
Tidak hanya soal kulit, proses penuaan juga bisa memengaruhi sendi. Pada lansia, munculnya gangguan sendi bisa saja terjadi tanpa riwayat terbentur atau jatuh. Dan gangguan sendi, bisa muncul sebagai salah satu ciri-ciri penyakit saraf.
Seiring bertambahnya usia, tulang di tubuh kita akan semakin lemah dan rentan terhadap gangguan. Kerusakan tulang, terutama jika terjadi di tulang belakang akan sangat berpengaruh terhadap saraf.
Salah satu penyakit yang dapat timbul akibat gangguan pada tulang serta saraf adalah spondilosis servikal. Penderita kondisi ini bisa mengalami nyeri di leher akibat saraf yang terjepit tulang yang bergeser atau rusak karena penuaan.
Apa Itu Penyakit Saraf Spondilosis Servikal?
Spondilosis servikal merupakan penyakit yang menyerang tulang belakang. Kondisi ini muncul karena adanya perubahan pada tulang, diskus atau bantalan sendi, dan sendi dari leher akibat keausan yang timbul karena proses penuaan.
Seiring bertambahnya usia, lama-kelamaan diskus tulang belakang leher akan menjadi semakin kaku karena hilangnya cairan pelumas tulang. Gesekan antar tulang juga akan semakin terasa akibat diskus dan tulang rawan yang semakin lama akan semakin menipis.
Hal ini membuat tubuh memproduksi tulang baru, untuk membantu tulang yang telah rusak tadi. Namun sayangnya, pertumbuhan tulang baru ini justru menekan saraf yang ada di dalam tulang, dan bisa menimbulkan nyeri di leher.
Ciri-ciri Penyakit Saraf Spondilosis Servikal
Tulang yang sudah rusak atau aus, ditambah dengan saraf yang terjepit, dapat menimbulkan gejala atau ciri-ciri penyakit saraf, seperti nyeri di sekitar bahu, dan bahkan menjalar hingga ke tangan dan jari. Rasa nyeri tersebut akan semakin terasa saat:
- Berdiri
- Duduk
- Bersin
- Batuk
- Mendongak atau menggerakkan leher ke belakang
Gejala lain yang mungkin muncul adalah otot yang terasa lemah. Kondisi ini dapat membuat penderitanya kesulitan untuk mengangkat tangan atau menggenggam objek dengan kuat.
Selain itu, kondisi di bawah ini juga dapat muncul sebagai ciri-ciri penyakit saraf spondilosis servikal, di antaranya :
- Leher yang terasa kaku dan tidak kunjung membaik
- Sakit kepala belakang
- Kebas atau kesemutan di bahu, tangan atau bahkan kaki.
Pada beberapa orang, dapat juga muncul ciri lain seperti kehilangan keseimbangan dan sulit mengontrol hasrat ingin buang air dan berkemih.
Perawatan Untuk Penyakit Saraf Spondilosis Servikal
Ciri-ciri penyakit saraf di atas umumnya dapat reda dengan sendirinya. Namun, perawatan juga dapat dilakukan untuk mengurangi dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.
Beberapa jenis obat dan perawatan yang dapat digunakan di antaranya:
- Muscle relaxant seperti cyclobenzaprine untuk meredakan otot leher yang terasa kaku
- Antidepresan seperti amitriptyline untuk membantu meredakan nyeri yang tak kunjung hilang
- Gabapentin
- Suntik steroid
- Terapi fisik
Jika gejala yang dirasakan terus bertambah parah, dan masalah saraf mulai muncul, maka operasi dapat menjadi pilihan perawatan. Operasi dapat dilakukan apabila:
- Sakit di leher terjadi terus-menerus dan menyebar hingga ke lengan
- Hilangnya kemampuan merasakan sensasi seperti panas, dingin, ataupun rasa sakit
- Otot menjadi lemah
- Sulit mengontrol buang air
Perawatan Spondilosis Servikal Yang Bisa Dilakukan Di Rumah
Gejala penyakit saraf spondilosis servikal juga bisa diredakan dengan metode-metode yang dapat dilakukan sendiri di rumah, seperti:
- Mengonsumsi obat pereda nyeri
Konsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan gejala spondilosis servikal. Obat pereda nyeri golongan antiinflamasi non-steroid (AINS) seperti ibuprofen atau naproxen dapat digunakan. Dalam penggunaannya harus berkonsultasi dulu dengan dokter ya. - Olahraga teratur
Berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan otot. Selain itu, olahraga juga mampu mempercepat waktu penyembuhan spondilosis servikal. - Menggunakan kompres hangat atau dingin
Saat otot leher mulai terasa nyeri, kompres hangat maupun dingin dapat membantu untuk meredakannya. - Menggunakan penyangga leher
Penyangga leher yang lembut dapat membantu meredakan nyeri jika digunakan dalam jangka waktu singkat. Jika digunakan terlalu lama, alat ini justru dapat membuat otot leher menjadi lemah.
Cara-cara di atas, hanya dapat digunakan pada kasus yang ringan atau sedang. Jika kondisi yang dialami dirasa cukup parah, segera hubungi dokter. Namun jika Sobat tidak memiliki waktu untuk pergi ke klinik/RS, Layanan Dokter ke Rumah Salam Homecare adalah solusinya! Sobat dapat konsultasi 24/7 dengan dokter via telemedis atau home service, dengan harga yang terjangkau loh. Apalagi khusus bulan ini ada promo gede-gedean, yuk cek promonya dibawah ini sebelum kehabisan!