Perawatan Luka Kolostomi di Rumah
25 January 2023
Posted by : Yuyun Yuniar
Sobat Salam, pernahkah mengalami masalah kesehatan pada sistem pencernaan sehingga menyembakan kesulitan buang air besar? Segera lakukan pengobatan ya Sob, agar tidak menimbulkan masalah gangguan pencernaan lainnya.
Adanya masalah di usus besar, anus, atau rectum bisa mengakibatkan seseorang tidak dapat buang air besar dengan normal. Sehingga tindakan prosedur kolostomi harus dilakukan untuk membantu pasien dapat buang air besar dengan normal.
Kolostomi adalah tindakan pembuatan lubang di bagian perut sebagai saluran pembuangan kotoran atau feses. Prosedur kolostomi dilakukan dengan cara membuat lubang atau stoma pada dinding perut untuk disambungkan ke bagian usus besar yang masih berfungsi.
Bagian usus besar tersebut akan dijahit agar menempel pada lubang di dinding perut, sehingga kotoran atau feses nantinya tidak akan keluar dari anus melainkan melalui lubang di perut yang sudah di buat.
Tujuan tindakan kolostomi
Prosedur kolostomi dilakukan bila usus besar, rectum atau anus tidak mampu berfungsi secara normal akibat kondisi penyakit tertentu atau cedera. Tujuannya agar pasien tetap dapat mengeluarkan tinja dan gas dari saluran cerna dari dalam tubuh.
Kolostomi umunya dilakukan untuk menghentikan infeksi, mengatasi penyumbatan atau mencegah kerusakan lebih lanjut pada usus besar.
Prosedur pengerjaan kolostomi bisa dilakukan dengan cara pembedahan konvesional atau melalui bedah laraskopi. Secara umum kolostomi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kolostomi permanen dan kolostomi sementara.
Perawatan Setelah Operasi Kolostomi
Setelah menjalani operasi kolostomi biasanya pasien akan dianjurkan untuk melakukan rawat inap di rumah sakit untuk beberapa hari.
Meskipun telah diperbolehkan pulang ke rumah, perawatan pasca operasi tetap harus dijalankan secara mandiri di rumah. Perawatan dilakukan untuk menjaga luka operasi kolostomi tetap bersih dan tidak mengalami komplikasi lainnya.
Berikut ini beberapa panduan merawat luka kolostomi yang bisa dilakukan secara mandiri selama masih pemulihan di rumah.
- Perbanyak istirahat
Istirahat yang cukuo sangat penting dilakukan selama masa pemulihan. Cobalah istirahat selama 6-8 minggu di rumah dan hindari dulu melakukan aktivitas beras seperti berkendara atau berolahraga.
- Mengganti kantong kolostomi secara rutin
Gantilah kantong penampung kotoran ini secara rutin. Ada yang dapat digunakan 3-7 hari ada juga jenis kantong yang harus diganti setiap hari. Ketika kotoran mulai merembes atau mengenai kulit segeralah lakukan penggantian kantong. Begitupun ketika kantong dirasa sudah penuh.
- Merawat lubang kolostomi dengan benar
Jagalah kebersihan lubang kolostomi di perut dan kulit sekitarnya secara rutin dan benar. Cara membersihkannya adalah dengan menggunakan lap yang sudah dibasahi dengan air hangat dan sabun berbahan kimia lembut. Lalu bilas hingga bersih dan keringkan dengan handuk.
- Cuci tangan sesudah dan sebelum perawatan
Pastikan tangan dalam keadaan bersih sudah dicuci sebelum dan sesudah melakukan prosedur perawatan luka kolostomi. Hal ini dilakukan agar terhindar dari risiko infeksi.
- Jalani diet khusus
Setelah menjalani kolostomi, biasanya dokter akan menyarankan untuk menjalankan diet khusus. Diet ini menganjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat meningkatkan produksi gas di saluran cerna. Makanan yang mengandung banyak gas diantaranya adalah seperti bawang, kembang kol, brokoli, dan kubis.
- Awasi dari gejala infeksi atau komplikasi
Perhatikan kondisi lubang setiap kali membersihkan kulit atau mengganti kantong kolostomi. Periksa juga kemungkinan munculnya alergi yang bisa disebabkan oleh bahan dari kantong kolostomi.
Ciri kondisi luka kolostomi yang normal
Lubang kolostomi normalnya akan berwarna merah muda dan tampak sedikit basah atau lembap selama beberapa minggu setelah operasi.
Kolostomi yang terinfeksi atau mengalami komplikasi dapat ditandai dengan perubahan pada bentuk, warna, ba, dan ukuran lubang.
Biasanya perubahan tersebut disertai dengan gejala mual muntah yang berkepanjangan, demam, dan pendarahan pada lubang.
Jika terjadi gejala tidak normal seperti di atas, segeralah hubungi dokter untuk mendapatkan bantuan medis lebih lanjut.