Varian Omicron Udah Ada di Indonesia? Inilah Penjelelasannya!
19 December 2021
Posted by : Admin
Source from news.detik.com
Sobat Salam, varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron udah masuk ke Indonesia dan menyebar. Dugaan itu diungkapin sama patologi klinik Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) Solo, Tonang Dwi Ardyanto, Senin (6/12/2021).
Sampe Selasa (7/12/2021) pemerintah belum ngumumin temuan varian baru tersebut di Indonesia. Tapi, Tonang menduga Omicron udah masuk dan menyebar di Indonesia. Cuman keberadaan varian baru itu ga terdeteksi dan ga terlaporkan karena mereka terpapar cenderung bergejala ringan, bahkan sebagian tanpa gejala.
Menurut Tonang, ada beberapa alasan yang bikin varian Omicron udah masuk ke Indonesia.
Pertama, sebagian besar kasus karena Omicron tanpa atau hanya gejala ringan, kayak juga laporan dari Afrika Selatan dan beberapa negara lain yang udah ngelaporin kasusnya.
Kedua, jumlah tes PCR Indonesia yang masih di bawah ambang, meskipun rata-rata tes dilaporin antara 180 – 200 ribu perhari.
Dengan gitu, rata-rata tes PCR di Indonesia sekarang ini sekitar 30.000/hari. Padahal minimal 39.000/hari.
Selain belum mencapai ambang minimal, persebaran tes pun ga merata. “Sayangnya, 40 sampe 50 persen dari jumlahh PCR itu di Jakarta aja. Sisanya dibagi 33 provinsi lainnya,” katanya.
Spesialis patologi klinik khusus infeksi dan imunilogi ini nyebutin kalo tes antigen bisa mendeteksi Omicron. Tapi, ga seefektif PCR.
Tonang juga yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur di RS UNS ini ngungkapin, prevalensi antibodi masyarakat diperkirakan udah relatif tinggi setelah ngelewatin bulan Juli atau bulan di mana jumlah kasus Covid-19 Indonesia mencapai puncak. Antibodi yang dimaksud itu bisa terbentuk dari infeksi alami karena terpapar Covid-19, terbentuk dari vaksinasi, atau dari campuran infeksi-vaksinasi.
Di sisi lain, angka cakupan vaksinasi dosis lengkap udah mencapai 36,37 persen dari seluruh penduduk. Kalo kecepatan ini bertahan sampe akhir Desember, maka bakal tercapai seengganya 42 persen penduduk udah dapet dua kali dosis vaksin.
Baca Juga : Waspada! Muncul Varian Baru Omicron B.1.1.529!
Dengan kondisi kayak gitu, ditambah tetep mempertahankan disiplin penerapan protokol kesehatan, jadi bekal berharga ngelawan gempuran varian yang oleh WHO dimasukkan sebagai kategori variant of Concern ini. Mareka yang kena varian baru ini cenderung punya gejala ringan. Selain penyebarannya ga leluasa karena udah banyak yang punya antibodi.
Source from beritasatu.com
Tonang bilang kalo penyebaran varian Omicron di berbagai negara dan dugaan varian ini udah masuk Indonesia harus disikapi sebagai kewaspadaan.
Pemerintah dan masyarakat menurut dia harus tetep nyiapin diri buat kemungkinan terburuk.
Kalopun bener, nih, Omicron udah ada di Indonesia, atau ternyata belum ada, pihaknya bilang harus tetep dicegah penyebarannya.
Kewaspadaan mesti terus dijaga walopun sebagian besar kasus Omicron nimbulin gejala ringan, bahkan sampe saat ini belum ada laporan kematian.
Tonang bilang lagi, Indonesia harus belajar dari penyebaran varian Delta di Inggris Raya dan Singapura, yang punya proporsi kematian rendah meski kasusnya tinggi.
“Tapi risiko jumlah kematian akan membesar bila jumlah kasusnya melonjak tinggi, melampaui kemampuan sistem pelayanan kesehatan, kayak terjadi di bulan Juli kemarin. Maka kita tetep harus cegah, jangan sampai penyebarannya tidak terkendali,” ungkap Tonang.
Epidemiolog dari Griffith Dicky Budiman juga ngeyakinin infeksi Omicron saat ini udah ada di Indonesia.
Apalagi menurut Dicky di Asean ini udah terdeteksi di Malaysia, Singapura, Thailand yang sangat bertetangga sama Indonesia.
Lebih lanjut, Dicky menyoroti masa karantina orang dari luar negeri di Indonesia yang sangat singkat.
Sebelum kebijakan terbaru ditetepin, lama masa karantina sempat hanya 3 hari aja.
Sumber : kompas.com / beritasatu.com