Waspada Hiperlaktasi Pada Ibu Menyusui dapat menyebabkan Gangguan Kesehatan
14 November 2023
Posted by : Yuyun Yuniar
![Waspada Hiperlaktasi Pada Ibu Menyusui dapat menyebabkan Gangguan Kesehatan](https://cms.salam-homecare.com/wp-content/uploads/2023/10/197.-Waspada-Hiperlaktasi-Pada-Ibu-Menyusui-dapat-menyebabkan-Gangguan-Kesehatan-Landscape-1024x576.webp)
Sobat Salam, air susu ibu atau ASI adalah asupan penting bagi bayi yang baru lahir. Karena banyak zat mineral yang penting bagi tumbuh kembang pada bayi.
Jika pada umumnya kesulitan ASI yang banyak dialami oleh ibu yang baru melahirkan, namun beda halnya dengan sebagian ibu yang justru mengalami kelebihan produksi ASI.
Sebetulnya hal ini menjadi anugrah tersendiri, namun bila jumlah ASI yang diproduksi terlalu berlebihan, hal ini justru bisa menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu menyusui, seperti rasa nyeri di payudara.
Baca juga, Amankah Infus Vitamin C untuk Ibu Menyusui dan Bayinya?
Dikutip dari alodokter.com, kondisi kelebihan produksi ASI ini disebut dengan Hiperlaktasi. Hal ini menyebabkan ASI yang diproduksi melebihi dari kebutuhan ASI pada bayi. Pada kondisi ini ASI yang keluar akan mengalir cukup deras, sampai-sampai bisa menyebabkan bayi tersedak dan kesulitan untuk menyusu.
Penyebab Hiperlaktasi
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kondisi hiperlaktasi ini terjadi pada ibu menyesusui, dan berikut ini beberapa di antaranya :
Dampak Hiperlaktasi pada Ibu Menyusui dan Bayi
Proses menyusui pun akan menjadi cepat, dan hal ini akan mengakibatkan bayi cenderung lebih banyak mendapatkan foremilk dan kekurangan laktosa yang banyak terkandung dalam hindmilk.
Bayi pun berisiko mengalami perut kembung dan kolik, serta terhambatnya kenaikan berat badan pada bayi.
Cara Mengatasi Hiperlaktasi
Baiknya memompa ASI sesuai dengan kebutuhan bayi, maka ASI yang akan diproduksi pun sesuai dengan kebutuhan bayi. Agar terhindar dari produksi ASI berlebihan yang diakibatkan dari rangsangan yang ditimbulkan oleh memompa ASI secara berlebihan.
Disarankan agar menyusui bayi dalam keadaan bayi belum benar-benar lapar. Saat bayi belum lapar inilah, isapannya diharapkan tidak akan sekuat dan seintens saat ia lapar, dengan begitu, produksi daan pengeluaran ASI bisa sesuai kebutuhan bayi dan tidak berlebihan.
Cobalah menyusui dengan posisi yang nyaman bagi bayi, seoerti sambil berbaring atau bersandar. Hal ini dipercaya dapat mengontrol aliran ASI yang keluar pada Busui yang mengalami hiperlaktasi. Si kecil pun bisa terhindar dari risiko tersedak dan batuk ketika menyusui.
Hal ini dipercaya bisa mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada payudara, melancarkan saluran susu, serta mengontrol aliran ASI yang keluar.
Busui bisa menggunakan breast pads atau bantalan menyususi agar ASI yang menetes atau merembes akibat dari produksi ASI berlebihan, dapat terserap oleh breast pads ini sehingga pakaian Busui tidak basah.
Booster ASI biasa digunakan untuk meningkatkan produksi ASI. Selain pada suplemen, booster ASI ini bisa juga terdapat pada bahan makanan, seperti bayam, almond, dan beras merah. Maka dari itu bagi Busui yang mengalami hiperlaktasi, justru harus menghindari nooster ini untuk menekan produksi ASI berlabihan.
Pada dasarnya kondisi hiperlaktasi ini bisa berhenti dengan sedirinya dalam waktu beberapa pekan. Namun jika kondisi ini membuat Busui tidak nyaman bahkan memnyebabkan si kecil jadi sulit menyusui, maka dengan mencoba langkah-langkah di atas di harapkannya dapat membantu Busui mengatasi hiperlaktasi.