Yuk Kenalan dengan Jenis Salep untuk Luka
10 January 2023
Posted by : Yuyun Yuniar
Sobat Salam, menjaga luka tetep dalam kondisi steril adalah salah satu faktor penting yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Selain itu penggunaan obat-obatan seperti salep luka pun mempunyai peranan penting dalam membantu luka cepat mengering.
Penggunaan salep luka ini biasanya dilakukan pada saat memberikan penanganan pertama pada luka. Salep luka ini juga berperan untuk menghentikan pendarahan pada luka. Tentunya Sobat bisa mulai mengoleskan salep luka ini setelah melakukan langkah perawatan pertama. Seperti mencuci luka agar bersih dari kotoran dan bakteri bekas luka.
Pada umumnya prosedur perawatan awal pada setiap luka itu sama, dimulai dari mencuci tangan, menghentikan pendarahan, dan membersihkan luka. Namun untuk penggunaan salep luka ini tidak sama pada setiap luka. Maka dari itu agar tidak salah dalam memilih salep untuk luka, baiknya kita mengenal jenis-jenis salep luka beserta fungsinya.
Berbagai Jenis Salep untuk Luka
Secara umum, salep untuk luka dibagi menjadi dua jenis, yaitu antiseptik dan antibiotik. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannnya sendiri. Berikut ini adalah beberapa salep antiseptik dan antibiotik untuk luka yang umum digunakan:
1. Povidone iodine (Betadine)
Salep povidone iodine memiliki sifat antiseptik dan antimikroba yang berfungsi untuk menghambat perkembangan bakteri. Hal ini efektif untuk menekan risiko infeksi pada luka dapat.
Salep ini bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter dan umum. Salep ini biasanya digunakan untuk berbagai jenis luka ringan, termasuk luka gores, luka sayat, dan luka bakar.
Penggunakan salep ini harus sesuai dengan petunjuk pemakaian yang tertera di kemasan produk. Salep dioleskan setelah luka dibersihkan dan umumnya dilakukan tiga kali sehari. Salep povidone iodine hanya digunakan untuk luka luar dan tidak untuk penggunaan jangka panjang tanpa pemeriksaan dokter.
2. Cadexomer iodine (Iodosorb)
Cadexomer iodine termasuk zat antiseptik yang umum digunakan dalam perawatan luka. Salep ini umumnya memiliki kadar iodine lebih rendah, yaitu sekitar 4%, dibandingkan povidone iodine dengan kadar iodine 10%.
Secara umum, manfaat dan cara penggunaan cadexomer dan povidone iodine sama. Namun, cadexomer iodine lebih efektif menangani luka lama, sementara povidone iodine lebih unggul dalam menangani luka baru.
3. Bacitracin
Bacitracin adalah salah satu salep antibiotik yang dijual bebas. Salep ini bisa digunakan untuk luka bakar ringan, luka lecet, dan luka sayat. Sedikit berbeda dengan salep antiseptik, salep antibiotik tidak hanya menghambat perkembangan bakteri tetapi juga menghentikannya.
Salep ini perlu digunakan sesuai petunjuk pemakaian pada kemasan produk atau saran dokter. Tidak disarankan mengoleskan salep secara berlebihan dan terlalu sering dari pada yang dianjurkan. Karena akan membuat luka lebih lama sembuh dan justru meningkatkan risiko terjadinya efek samping, seperti gatal-gatal.
4. Neosporin
Neosporin adalah salep untuk luka dengan tiga jenis kandungan antibiotik, yaitu bacitracin, neomycin, dan polymixin. Tidak hanya menghentikan perkembangan bakteri pada luka, salep kombinasi ini juga mematikan bakteri di luka tersebut.
Salep ini dapat membasmi lebih banyak jenis bakteri dibandingkan salep dengan kandungan satu jenis antibiotik saja, seperti bacitracin.
Salep ini digunakan pada jenis luka serta kondisi yang sama dengan bacitracin. Keduanya cukup aman digunakan pada sebagian besar orang. Meski begitu, neosporin lebih berisiko menimbulkan reaksi alergi karena memiliki kandungan antibiotik neomycin.
5. Silver sulfadiazine
Silver sulfadiazine juga digunakan untuk salep luka, khususnya luka bakar tingkat sedang dan berat. Zat ini termasuk obat antibiotik dan berfungsi untuk menghentikan pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.
Salep silver sulfadiazine hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Selain dalam bentuk salep, dokter juga mungkin akan memberikan obat ini dalam bentuk pad (bantalan). Hal ini karena lebih praktis untuk digunakan.
Dengan mengetahui berbagai jenis salep untuk luka, kita bisa melakukan penanganan yang lebih tepat. Salep dapat digunakan jika memang kondisi luka kotor dan berisiko terinfeksi. Namun bila luka terlihat bengkak, gatal, dan nyeri, atau tidak membaik setelah diberikan salep, segeralah periksa ke dokter ya Sob.