Apa Itu Penyakit Legionnaires? Gejala dan Pengobatannya
30 January 2025
Posted by : Fathan
Apa Itu Penyakit Legionnaires
Sobat Salam, apakah Anda pernah mendengar penyakit Legionnaires? Mungkin bagi sebagian besar dari kita cukup asing mendengar nama penyakit ini, tapi tahukah Anda bahwa Legionnaires erat kaitannya dengan pneumonia.
Penyakit Legionnaires adalah bentuk pneumonia yang serius yang disebabkan oleh bakteri Legionella. Bakteri ini biasanya ditemukan di lingkungan air tawar, seperti danau dan sungai, tetapi dapat berkembang biak di sistem air buatan manusia, seperti menara pendingin, sistem pipa air panas, dan bahkan pancuran. Infeksi terjadi ketika seseorang menghirup tetesan air yang terkontaminasi bakteri ini.
Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976 setelah wabah di antara peserta konvensi American Legion di Philadelphia, Amerika Serikat. Sejak itu, penelitian tentang penyakit ini terus berkembang untuk memahami penyebab, faktor risiko, diagnosis, dan pengobatannya.
Gejala Utama Penyakit Legionnaires
Gejala penyakit Legionnaires mirip dengan pneumonia, termasuk demam tinggi, batuk, sesak napas, nyeri otot, dan sakit kepala. Gejala-gejala ini biasanya muncul 2-10 hari setelah terpapar bakteri. Menurut penelitian dalam The Lancet Infectious Diseases (2019), diagnosis yang akurat sering kali tertunda karena gejala yang tidak spesifik dan kesamaan dengan infeksi pernapasan lainnya.
Diagnosis penyakit Legionnaires memerlukan tes laboratorium, seperti kultur sputum, tes antigen urin, atau PCR (Polymerase Chain Reaction). Jurnal Clinical Infectious Diseases (2022) menekankan pentingnya tes antigen urin sebagai metode cepat dan efektif untuk mendeteksi infeksi Legionella. Adapun beberapa gejala umum meliputi:
- Demam Tinggi: Suhu tubuh yang meningkat secara signifikan.
- Batuk: Sering kali batuk kering, tetapi bisa juga menghasilkan dahak.
- Sesak Nafas: Kesulitan bernapas atau napas pendek.
- Nyeri Otot: Rasa sakit atau nyeri pada otot.
- Sakit Kepala: Rasa nyeri di kepala yang persisten.
- Gejala Pencernaan: Seperti mual, muntah, atau diare.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala ini setelah kemungkinan terpapar sumber air yang terkontaminasi, penting untuk segera mencari bantuan medis.
Baca juga, Infeksi Saluran Pernapasan Bawah. Apakah Berbahaya?
Cara Penularan dan Faktor Risiko
Penyakit Legionnaires tidak menular dari orang ke orang. Penularan terjadi melalui inhalasi tetesan air yang mengandung bakteri Legionella. Bakteri Legionella pneumophila biasanya ditemukan di lingkungan perairan, seperti danau, sungai, dan sumber air alami lainnya.
Namun, bakteri ini juga dapat berkembang biak di sistem air buatan manusia, seperti menara pendingin, sistem pipa air panas, pancuran, dan kolam renang. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases (2021), penyebaran bakteri ini terjadi melalui aerosol, yaitu tetesan air kecil yang terhirup oleh manusia. Beberapa sumber potensial meliputi:
- Menara Pendingin: Digunakan dalam sistem AC skala besar.
- Pancuran: Terutama jika jarang digunakan atau tidak dirawat dengan baik.
- Bak Mandi Air Panas: Jika tidak dibersihkan atau didesinfeksi dengan benar.
- Fitur Air Dekoratif: Seperti air mancur dalam ruangan.
Perlu Sobat Salam ketahui bahwa terdapat beberapa orang yang memiliki faktor risiko lebih tinggi terkena penyakit. Berikut beberapa diantaranya:
- Usia di atas 50 tahun: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
- Perokok: Baik perokok aktif maupun mantan perokok.
- Orang dengan Sistem Imun Lemah: Seperti penderita penyakit kronis atau mereka yang mengonsumsi obat imunosupresif.
- Penderita Penyakit Paru Kronis: Seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Pencegahan dan Pengobatan
Pencegahan utama penyakit ini adalah dengan memastikan sistem air dirawat dan dipelihara dengan baik untuk mencegah pertumbuhan bakteri Legionella. Ini termasuk pembersihan rutin, desinfeksi, dan pemantauan suhu air. Jika terdiagnosis dengan penyakit Legionnaires, pengobatan utama adalah dengan antibiotik. Berikut beberapa antibiotik yang bisa digunakan :
- Azithromycin.
- Levofloxacin, moxifloxacin, atau ciprofloxacin.
- Tetracycline, doxycycline, atau minocycline.
- Rifampin.
Sebagian besar kasus memerlukan perawatan di rumah sakit, terutama jika gejalanya parah. Deteksi dan pengobatan dini sangat penting untuk meningkatkan peluang pemulihan penuh.
Baca juga, Waspadai Tanda Paru-Paru Tidak Sehat!
Peran Fisioterapi Dada dan Terapi Uap dalam Pemulihan
Setelah fase akut penyakit teratasi, fisioterapi dada dan terapi uap dapat membantu dalam proses pemulihan. Fisioterapi dada bertujuan untuk membersihkan jalan napas dari lendir yang berlebihan, meningkatkan kapasitas paru-paru, dan memperbaiki fungsi pernapasan secara keseluruhan. Terapi uap, di sisi lain, membantu melembabkan saluran pernapasan dan memudahkan pengeluaran dahak.
Kesimpulan
Penyakit Legionnaires adalah infeksi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Dengan memahami gejala, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan, kita dapat mengurangi risiko terinfeksi. Setelah fase akut, terapi tambahan seperti fisioterapi dada dan terapi uap dapat mendukung proses pemulihan. Selalu pastikan sistem air di rumah dan tempat kerja dirawat dengan baik, dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan.
Jika Anda atau orang terdekat Anda sedang dalam masa pemulihan dari infeksi pernapasan, pertimbangkan layanan fisioterapi dada dan terapi uap di rumah dari Salam Homecare. Dengan tenaga profesional, kami siap membantu Anda.
Artikel ditinjau: dr. Anggi Puspitarini