shape

Buat Generasi Berikutnya Kebal dari Penyakit Selama Kehamilan

13 August 2021

Posted by : Admin

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share

Buat Generasi Berikutnya Kebal dari Penyakit Selama Kehamilan

Photo by Anna Hecker on Unsplash

Harapan setiap ibu adalah anaknya sehat dari lahir hingga besar. Tidak jarang dari masa trimester pertama kehamilan pun calon ibu mulai melakukan berbagai-bagai usaha untuk menjaga pola makan dan gaya hidupnya demi sang calon bayi yang didambakan. Perolehan kecukupan nutrisi lewat makanan, minuman, dan suplemen sudah oke. Gaya hidup dari cukup istirahat, tidak melakukan aktifitas yang membebani kandungan, olahraga ringan khusus ibu hamil, dan tidak stress juga sudah oke. Yang terakhir harus ikut diperhatikan adalah persiapan pencegahan penyakit bagi sang calon bayi. Calon ibu wajib tahu kalau merangsang antibodi bayi dapat dilakukan bahkan dari sejak dalam kandungan lho! Tenang, calon ibu, yang disuntik bukan janinnya yang masih di perut kalian. Penerima vaksin adalah calon ibu sendiri. Antibodi yang dibentuk akan mengalir ke calon bayi lewat tali pusar. Jadi, jangan diragukan keamannya bagi keduanya!

Vaksinasi selama kehamilan dibagi menjadi tiga tahap menurut ujaran Pusat Kontrol dan Pengendalian Wabah (CDC): sebelum, selama, dan dan setelah kehamilan.

  1. Sebelum kehamilan. Vaksin yang diberikan adalah vaksin MMR, vaksin pencegahan penyakit campak, gondong, dan cacar. Dapat diberikan kepada calon ibu di usia kehamilan 4 minggu. Akan lebih baik kalau vaksinasi dilakukan sebelum terjadi kehamilan untuk memastikan keamanan selama 9 bulan bayi dalam kandungan.
  2. Selama kehamilan. Dua jenis vaksin yang diberikan pada calon ibu masa minggu tertentu kehamilan ialah Tdap juga influenza. Vaksin Tdap mencegah sang calon bayi terjangkit tetanus, difteri, dan pertussis (batuk rejan), sementara vaksin influenza untuk mencegah influenza A dan B. Waktu yang tepat untuk melakukan vaksin ini yakni di trimester akhir (antara minggu ke-27 sampai 36) kehamilan setelah berkonsultasi dengan dokter obsgyn. Alasan vaksinasi kedua jenis vaksin di menjelang kelahiran adalah karena penyakit ini dianggap mengancam nyawa oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Sementara itu, bayi neonatal baru bisa menerima vaksin pertama ini secara langsung di usia minimal 6 minggu. Sangat baik menghadiahkan imun calon buah hati sebelum ia dilahirkan.

Vaksinasi influenza dilakukan untuk melindungi calon ibu dan buah hatinya. Di beberapa negara, influenza adalah penyakit musiman cukup berbahaya bagi ibu hamil. Penyakit ini menyebabkan gangguan saluran pernapasan aku yang kalau dibiarkan akan berbahaya karena efek samping komplikasinya. Kondisi seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung bawaan bisa diperparah akibat flu. Melalui vaksinasi influenza, sang calon ibu akan terlindungi dari flu sepanjangan kehamilan, juga melindungi calon bayi, bahkan memberikan kekebalan hingga beberapa bulan setelah ia dilahirkan. Poin terpenting dari vaksinasi ini adalah pencegahan menghindari pengobatan. Mengonsumsi obat-obatan penyembuhan influenza selama kehamilan berdampak buruk bagi kesehatan buah hati.

  1. Setelah kelahiran. Vaksin pertama yang meluncur ke tubuh bayi sesaat ia dilahirkan adalah vaksin hepatitis B (HBV). Vaksin HBV ini dilakukan beberapa kali pengulangan setelahnya di usia yang telah ditentukan. Namun yang jelas, vaksinasi pertama diberikan maksimal 12 jam pasca kelahiran. Ternyata, urgensi vaksinasi HBV adalah untuk perlindungan infeksi hepatitis B vertikal (dari ibu ke anak). Berikutnya, sang bayi akan menerima donor hepatitis B imun globin (BHIG). Penularan hepatitis B secara vertikal memang tidak bisa dicegah. Maka dari itu instansi kesehatan memberikan suplai BHIG untuk perlindungan ekstra bayi terhadap HBV.

Baca Juga Buat Generasi Berikutnya Kebal dari Penyakit Pasca Kelahiran

Sumber: csc.gov || who.int || rsupermatahati.com

shape
shape