shape

Bukan Sekadar Pilek, Influenza Ada Banyak Macamnya

23 August 2021

Posted by : Admin

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share
Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi - Alomedika

Sebuah lelucon terlontar dan menjadi viral di media massa beberapa hari sebelum terdeteksinya korban positif Covid-19 di Indonesia. Salah satu ujarannya ialah kalau orang Indonesia tidak bisa terjangkit Covid-19 karena tubuh kita sudah kebal dengan rumpun flu-flu-an. Lagipula karena orang Indonesia berada di lokasi geografis tropis, virusnya sudah mati dengan sendirinya. Kalian pasti tahu cerita tersebut yang terjadi sekitar bulan Februari – Maret 2020. Benarkah hal tersebut? Kenyataannya malah Indonesia sekarang termasuk negara yang tingkat positif baru harian serta kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia. Permasalahannya, muncul darimana sudut pandang ini?

Baca Juga Flu yang Merengut Nyawa Lebih dari Korban Perang Dunia I

Flu atau pilek bagi sebagian besar orang Indonesia dianggap penyakit enteng. Tentunya sebelum pandemi merebak ya. Orang Indonesia terlalu terbiasa bergaul dengan flu atau pilek dalam kehidupan sehari-hari. Ya kalau yang menjangkit kamu memang Influenza tipe C, bolehlah kamu yakini dengan makan makanan bergizi dan cukup istirahat bisa membuatmu pulih kembali. Tipe C ini memang tidak mengancam nyawa serta berdampak biasa-biasa, bukan ke orang Indonesia saja tapi seluruh dunia. Flu inilah yang dicap sebagai ‘flu musiman global’. Bagaimana dengan Influenza tipe lainnya? Secara keseluruhan, Influenza dikelompokkan dalam empat tipe; A, B, C, dan D. Tipe C menyebabkan flu global, umumnya di musim dingin. Tipe D menjangkit hewan dan tidak koinfeksi ke manusia. Jadi, tipe C dan D ini tidak tenar. Sisanya adalah tipe A dan B yang levelnya jauh dibandingkan tipe C. Influenza A dan B terkenal semanca negara karena selalu berhasil membuat pandemi, atau paling tidak endemi global.

Kalian pasti tidak asing dengan flu burung dan flu babi kan? Keduanya ternyata merupakan Influenza A lho. Yang khas dari virus Influeza tipe A dibandingkan tipe B adalah cara penamaan dan cara penularannya. Misalkan pemberian nama virus penyebab flu burung A(H5N1 pdm09). Terdapat 18 macam hemagglutinin (H) dan 11 macam neuraminidase (N). Identitas virus penyebab flu burung yakni A(H1N1 pdm09) berarti adalah Influenza tipe A, memiliki gugus hemagglutinin model ke-5 dan neuraminidase model ke-1, merebuk di tahun 2009. Contoh lainnya adalah adalah flu babi A(H1N1) yang berarti Influenza tipe A, memiliki gugus hemagglutinin model ke-1 dan neuraminidase model ke-1. Sementara Influenza tipe B hanya dibagi menjadi 2 silsilah: B(Victoria) dan B(Yamagata). Mengenai cara penularan, Influenza tipe A yang awalnya ditemukan dari hewan bisa menularkan ke manusia, sedangkan pada Influenza B transmisinya hanya dari manusia ke manusia.

Perbedaan penting lainnya antara Influenza A dan B adalah soal laju mutase genetiknya. Influenza tipe B ini laju mutasinya tidak secepat Influenza A meskipun dampaknya ke penderita sama parahnya. Persamaannya, masa inkubasi penyakit antara 1-4 hari (rata-rata 2 hari). Media transmisinya adalah droplet saat penderita batuk atau bersin ke udara. Gejala penyakitnya kurang lebih serupa; demam, batuk, sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat. Keadaan bisa spontan pulih. Benar-benar mirip flu musiman global ya. Berita baiknya, vaksin untuk kedua tipe Influenza sudah ada. Vaksinasi tidak membuat kalian kebal dari flu musiman lainnya, termasuk Influenza tipe C atau virus-virus lain yang menunjukkan gejala seperti influenza.

Sobat Salam mengalami gejala flu atau influenza seperti di atas? Khawatir gejala tersebut termasuk Covid-19 atau tipe flu biasa? Jangan khawatir ! Ayo cek di Salam Homecare sekarang juga !!

Referensi :
cdc.gov || hellosehat.com || Surat Edaran HK.02.02/II/2299/2019 Tentang Penyakit Influenza A(H1N1)

shape
shape