shape

Sejarah Flu yang Merengut Nyawa Lebih dari Korban Perang Dunia 1

23 August 2021

Posted by : Admin

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share

Source from historia.id

Pandemi Influenza pertama yang terekam sejarah terjadi di tahun 1889. Diduga penyebarannya melalui transportasi industri darat dan laut (jaman tersebut belum tersedia transportasi udara). Laporan kasus pertama flu ini berasal dari Rusia, ke St. Petersburg, lalu menyebar ke Eropa hingga ke seluruh dunia. Hingga berakhirnya pandemi setahun kemudian, sudah sebanyak 1 juta nyawa melayang. Apakah Influenza benar-benar menghilang di tahun 1890? Sayangnya tidak ada data pendukung yg menyebutkan pandemi benar-benar berakhir. Kemudian di tahun 1918 flu kembali memanas. Apalagi saat itu sedang terjadi Perang Dunia I. Berdasarkan sejarah dunia, flu ini dinamakan Flu Spanyol. Lethalitas flu yang ini jauh lebih mengerikan dan menyakitkan. Diperkirakan nyawa yang melayang akibat flu ini sebanyak 50 juta nyawa. Korban yang meninggal akibat Flu Spanyol kebanyakan para tentara yang kondisinya parah akibat gizi buruk dan cedera setelah perang. Setelahnya flu ini menyebar ke seluruh dunia, menghabiskan seperlima populasi dunia saat itu. Flu ini bisa sangat mematikan karena waktu itu penderita baru menunjukkan gejala demam dan langsung meninggal beberapa jam sebelum diberikan pertolongan pertama oleh dokter. Gejala yang lebih tidak tertangani adalah penderita yang mati perlahan dengan rasa tercekik akibat paru-paru mereka dipenuhi cairan. Terekam bahwa bencana wabah yang berlangsung 1 tahun ini menjadi sejarah kelam dunia.

Pada tahun 1957, pandemi flu dimulai kembali. Kali ini awal penyebarannya dari China dan meluas pertama kali ke Asia Timur lalu ke seluruh dunia. Maka dari itu, flu ini disebut Flu Asia. Virus ini berasosiasi dengan unggas. Jadi, inilah awal kemunculan Influenza yang tidak hanya mematikan manusia tetapi bersamaan dengan hewan. Pandemi berjalan sekitar setahun dengan korban jiwa sebanyak 1.1 juta jiwa. Sedangkan di US (United States), flu yang merebak di tahun 1968. Pandemi ini memakan korban nyawa sebanyak 1 juta orang yang kebanyakan adalah lansia.

Memasuki akhir abad 20, teknologi mulai maju. Virus penyebab flu sebelum akhirnya bisa diindentifikasi. Virus penyebab Flu Spanyol disebabkan virus Influenza A (tipe H1N1), sedangkan Flu Asia disebabkan virus Influenza A (tipe H2N2). Virus yang merebak di US tahun 1968 disebabkan oleh Influenza A(tipe H3N2) yang faktanya tidak benar-benar menghilang sampai hari ini. Virus A (tipe H3N2) inilah yang menyebar ke seluruh dunia dan menjadi flu musiman global.

Di awal abad 21, tepatnya tahun 2009 secara mengejutkan Influenza A (tipe H1N1) strain lain dari penyebab Flu Spanyol merebak di Meksiko, yakni A(H1N1). Flu ini disebut Flu Babi yang dalam setahun menghabisi antara 150 ribu hingga 500 ribu nyawa di seluruh dunia. Untuk mengatasi Flu Babi, yang pertama kali sepanjang sejarah diciptakannya vaksin Influenza. Vaksin berhasil menyelamatkan banyak sekali nyawa dari 1.4 miliyar orang yang terinfeksi Flu Babi. Namun, dari sudut pandang para ilmuan alasan Flu Babi tidak fatal adalah karena orang-orang telah membangun imunitas terhadap A(H1N1). Nah, sama seperti A(H3N2), strain Flu babi ini beralih menjadi flu musiman global.

Bagaimana dengan flu burung? Bukankah kasus flu burung berhasil membuat heboh di Indonesia tahun 2005? WHO menunjukkan kalau flu burung adalah wabah endemi. Sesuai namanya, sumber penularan flu burung adalah dari unggas ke manusia. Flu burung yang sporadik di Asia, salah satunya Indonesia, disebabkan oleh Influenza A(H5N1). Awal mulanya virus merebak di China tahun 1996 lalu merebak ke Eropa (2003) dan Amerika (2014) lewat jalur impor komoditi unggas. Berikutnya di tahun 2017 muncul kasus virus flu burung baru di China namu dengan virus yang baru yakni A(H7N9). Tidak separah flu burung sebelumnya, penyebaran A(H7N9) juga lebih terkendali. Masih ada grup Influenza A penyebab flu burung lainnya tersebar di seluruh dunia. Misalkan A(H5N8) di US, A(H7N8) di India, A(H7N9) di Alabama dan Georgia. Yang jelas, semuanya adalah silsilah flu burung yang terjadi secara endemi di belahan dunia lain. Bagaimana denga Indonesia? Flu burung nampaknya telah menghilang dari peredaran. Yang tertinggal hanya flu musiman global.

Baca Juga Bukan Sekadar Pilek, Influenza Ada Banyak Macamnya

Referensi :
livescience.com || archieves.gov || euro.who.int || cdc.gov || alodokter.com

shape
shape