shape

Inilah Efek Samping Akibat Berat Badan Turun Drastis

01 October 2021

Posted by : Admin

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share

Inilah Efek Samping Akibat Berat Badan Turun Drastis

Sumber : halodoc.com

Sobat Salam, pastinya sering mendengar iming-iming metode atau obat diet yang mengklaim bisa menurunkan berat badan dalam jumlah banyak, kan? Walaupun terdengar menggiurkan, dari segi kesehatan, berat badan turun drastis bisa jadi bukan hal yang baik. Harus diketahui, cara diet terbaik adalah dengan melakukannya secara perlahan dan konsisten.

Siapa yang tidak ingin memiliki badan sehat dengan berat badan yang ideal? Berat badan dikatakan ideal jika sesuai dengan rentang normal indeks massa tubuh. Bagi mereka dengan masalah bobot tubuh berlebih atau terobsesi untuk kurus, terkadang rela melakukan diet super ketat untuk menurunkan berat badan dengan cepat.

Berat badan yang turun drastis bukan berarti lemak di dalam tubuh banyak berkurang. Lemak sulit dibakar dalam waktu singkat. Alih-alih lemak, justru yang banyak hilang dari tubuh adalah air atau bahkan jaringan tubuh.

Menurut Jessica Crandall Snyder, ahli diet terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, penurunan 0,2 hingga 1 kilogram per minggu adalah yang secara umum dianggap aman dan berkelanjutan.

Pendapat senada dengan Snyder juga dilontarkan oleh Emmie Satrazemis, CSSD., ahli diet terdaftar dan Direktur Nutrisi Trifecta. Menurutnya, menurunkan berat badan terlalu cepat, terutama melalui teknik kelaparan, dapat mengakibatkan sejumlah efek samping. Bahkan, beberapa di antaranya tergolong berbahaya.

Sobat, berikut ini efek samping yang bisa terjadi akibat berat badan turun drastis :

Baca Juga Apa Gaya Olahraga yang Tepat untuk Saya?

   1.   Kehilangan Nutrisi Penting

Snyder mengemukakan bagaimana diet bebas susu dapat menyebabkan kekurangan kalsium, sedangkan diet yang mengurangi karbohidrat bisa berarti kamu tidak mendapatkan cukup serat. Pada diet rendah kalori, penting untuk mendapatkan nutrisi termasuk kalsium, vitamin D, vitamin B-12, folat, dan zat besi.

Konsekuensi potensial dan kekurangan nutrisi adalah :

    • Penurunan energi
    • Rambut dan kuku rapuh
    • Rambut rontok
    • Kelelahan ekstreem
    • Sistem kekebalan terganggu
    • Tulang yang melemah dan osteoporosis.

Pada kasus yang lebih parah, kekurangan gizi dapat menyebabkan sejumlah gejala seperti penurunan energi, kelelahan umum, anemia, rambut rapuh, dan sembelit.

   2.   Metabolisme Melambat

Penurunan berat badan yang cepat biasanya terjadi karena kekuarangan kalori yang ekstreem, misalnya, orang yang makan 3.000 menjadi hanya 1.200 kalori sehari. Masalahnya, tubuh dapat mengenali ini sebagai tanda persediaan makanan terbatas dan masuk ke mode kelaparan.

Kristina Alai, pelatih pribadi di The Bay Club Company, menyoroti masalah ini. “Ketika tubuh memasuki mode kelaparan, metabolisme melambat untuk membantu kamu menghemat energi dan tubuh akan bergantung pada lebih banyak lemak.”

Faktanya, sebuah penelitian melacak kontestan “The Biggest Loser” dan menemukan bahwa semakin banyak berat badan mereka turun, semakin melambat metabolisme mereka. Hal ini menyebabkan banyak peserta mengalami kenaikan berat badan lebih banyak dariada saat mereka memulai pertunjukan.

   3.   Kehilangan Massa Otot

“Otot lebih aktif secara metabolik daripada lemak. Itu berarti satu pon otot membakar lebih banyak kalori sehari, daripada satu pon lemak. Jadi, kehilangan otot berarti kamu akan membakar lebih sedikit kalori dalam sehari,” kata Snyder.

   4.   Dehidrasi

Berkat berat air, penurunan berat badan sedikit lebih cepat biasanya terjadi dalam dua minggu pertama. Terutama pada diet rendah karbohidrat atau tanpa karbohidrat. Orang akan kehilangan banyak berat air. Menurutnya, itulah salah satu alasan diet ketogenik kerap dipuji karena cepat menurunkan berat badan.

Kehilangan air yang cepat dapat menyebabkan dehidrasi dan sejumlah efek samping yang tidak menyenangkan seperti sembelit, sakit kepala, kram otot, dan energi rendah.

Sumber : gaya.tempo.co

   5.   Mengganggu Kesehatan Mental

Jika seseorang tidak punya waktu untuk menyesuaikan diri dengan bentuk dan berat tubuh baru mereka, itu dapat menyebabkan hal-hal seperti dysmorphia tubuh, anoreksia, atau bulimia.

   6.   Kulit Mengendur

Berat badan yang turun drastis bisa membuat kulit tampak kendur dan bergelambir, khususnya di area perut, lengan, dan kaki.

Pusat Kesehatan di Universitas Columbia menyarankan operasi sebagai satu-satunya jalan keluar untuk mengoreksi hal ini jika kulit tidak kembali mengikuti kontur tubuh setelah 2 tahun mengalami penurunan berat badan drastis.

   7.   Batu Empedu

Dilansir dari Healthline, batu empedu adalah salah satu komplikasi paling umum dari penurunan berat badan secara drastis dalam waktu singkat.

Normalnya, kantong empedu akan melepaskan enzim pencernaan untuk memecah makanan berlemak sehingga dapat dicerna. Namun ketika diet ketat, tentunya asupan makanan akan dibatasi dan ketika tubuh tidak mendapatkan cukup asupan lemak, kantong empedu akan berhenti memproduksi enzim tersebut yang menyebabkan garam empedu menurun.

Batu empedu akan terbentuk ketika zat-zat di dalam enzim pencernaan lama-lama mengendap dan mengkristal menjadi batu.

Baca Juga Arti Makanan Bergizi Relatif ke Setiap Orang

Diet yang sehat berbeda pada tiap orangnya. Hal tersebut tergantung pada kondisi medis, jenis kelamin, usia, dan aktivitas yang dijalani sehari-hari. Jadi, sobat, jangan asal diet, loh. Alih-alih mendapat badan yang ideal, malah jadinya sakit nantinya.

Sumber : alodokter.com || lifestyle.kompas.com

shape
shape