shape

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Dipatok Rp 75.000? Simak Ini!

29 December 2021

Posted by : Admin

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Dipatok Rp 75.000? Simak Ini!

Source from kaltim.prokal.co

Sobat Salam, ada kabar yang disampein sama Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar saat maparin rencana penerapan rawat inap kelas standar bagi peserta BPJS Kesehatan secara bertahap tahun depan. Apa, tuh? Kalo Dewan Jaminan Sosial Nasional atau DJSN disebutin lagi ngebahas kemungkinan besaran iuran kelas standar bagi peserta BPJS Kesehatan di kisaran Rp 50.000 sampe Rp 75.000.

“Iuran akan diturunkan nanti akan dihitung ulang, kira-kira dari R 50.000 sampai Rp 75.000 yang saya dengar dari dewan jaminan sosial,” kata Timboel lewat sambungan telepon, Minggu (12/12/2021).

Meski relatif rendah, Timboel minta peserta BPJS Kesehatan kelas tiga saat ini ga diarahin buat bayar iuran besaran di antara Rp 50.000 sampe Rp 75.000 tersebut.

“Tetapi dimasukkan ke penerima bantuan iuran atau PBI sehingga tetap menjadi peserta kalau dipaksakan ke Rp 50.000 sampe Rp 75.000 itu susah.” Kata dia.

Di samping itu, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia atau PERSI meminta pemerintah buat netapin tarif yang sesuai dengan biaya operasional rumah sakit terkait dengan rencana penerapan rawat inap kelas standar bagi peserta BPJS Kesehatan secara bertahap tahun depan.

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Dipatok Rp 75.000? Simak Ini!

Source from fotokita.grid.id

Penerapan kelas standar nantinya hanya akan dibagi ke dalam dua kelas A dan B, kelas A yaitu kelas buat peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) dan kelas B buat peserta Non-PBI JKN.

Ada dua perbedaan antara kelas A dan B. Misalnya, di kelas A minimal luas per tempat tidur  dalam meter persegi/m2) adalah 7,2 m² dengan jumlah maksimal 6 tempat tidur per ruangan. Sementara di kelas B luas per tempat tidur 10 m², dengan jumlah maksimal 4 tempat tidur per ruangan.

Baca Juga : Mulai 2022 Kelas BPJS Kesehatan Akan Dihapuskan?

Buat diketahui, penerapan kelas standar merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004, tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Yang harusnya kelas standar udah bisa diterapin 2004 silam. Tapi, proses penyusunan kriteria baru berlangsung sejak 2018 lalu.

Ketua Kompartemen jaminan Kesehatan Persi Daniel Wibowo bilang kalo indeks tarif pembayaran klaim pada rumah sakit ga ngalamin kenaikan yang signifikan selama delapan tahun belakangan di tengah kenaikan biaya beban layanan kesehatan.

Pembatasan manfaat pada peserta JKN itu, Daniel nambahin, turut ngebatasin rumah sakit buat ngasih pelayanan kesehatan pada pasien. Artinya akses layanan pada pasien JKN yang menurun belakangan turut memengaruhi pendapatan rumah sakit.

“Selama ini rumah sakit berusaha supaya tetap melayani pasien JKN seoptimal mungkin tapi kami khawatir kita tiba pada suatu titik pelayanan JKN tidak bermutu lagi tetapi justru rendahan karena biayanya yang terlalu ditekan,”kata beliau.

Berdasar pada Buku Statistik JKN 2015 – 2019, rata-rata biaya satuan klaim per kunjungan pada kategori Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) ga ngalamin kenaikan yang signifikan tiap tahunnya.

shape
shape