shape

Jangan Salah Kira, Ini Bedanya Cacar Air Dan Cacar Api

03 January 2023

Posted by : Yuyun Yuniar

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share

Jangan Salah Kira, Ini Bedanya Cacar Air Dan Cacar Api

Apa yang Sobat Salam duga jika muncul bintik-bintik merah bergerombol di sejumlah bagian tubuh? Pasti yang Sobat pikiran adalah penyakit cacar. Iya, karena penyakit menular ini memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Cacar merupakan salah satu gangguan pada kulit yang menular lewat infeksi virus varicella. Umumnya, muncul ruam yang terasa sakit, geli, dan gatal. Gejala tersebut dapat timbul sebelum ruam berhari-hari hingga berminggu-minggu.

Ciri khas cacar adalah adanya bentol berisi cairan yang berjumlah banyak. Dalam beberapa waktu, bentol akan pecah dan kering. Terkadang, cacar dapat menimbulkan bekas pada kulit.

Namun jangan salah mengira ya Sob, karena penyakit cacar ada berbagai jenis yaitu cacar air dan cacar api. Meski penyebabnya sama, namun gejala dan cara penanganannya juga beda.

Perbedaan Cacar Air dan Cacar Api

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat membedakan cacar air dan cacar api, meliputi :

Penyebab Cacar Air dan Cacar Api

Tidak ada beda cacar air dan cacar api dalam hal penyebab. Baik cacar air ataupun cacar api disebabkan oleh virus yang sama, yaitu varicella zoster.

Ketika virus varicella zoster menginfeksi untuk pertama kali, timbullah cacar air. Setelah sembuh, sayangnya virus tidak hilang sepenuhnya dari tubuh (dormant), ia hanya menjadi tidak aktif.

Virus varicella zoster dapat reaktif (muncul kembali) jika kembali aktif dan menginfeksi. Nah, kondisi ini menyebabkan penyakit cacar api atau herpes zoster.

Beda Gejala Cacar Api dan Cacar Air

Bedanya cacar air dan cacar api yang paling menonjol adalah letak lesi atau ruam. Pada cacar air, lesi kulit dapat timbul pada seluruh tubuh, dimulai dari area dada, punggung, wajah, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Sedangkan, pada cacar api, lesi kulit biasanya timbul secara dermatom atau pada satu area di tubuh saja. Misalnya, muncul pada dada sebelah kiri atau tangan kiri. Hal tersebut disebabkan virus yang menginfeksi masuk ke saraf, sehingga menimbulkan keluhan pada area saraf tersebut saja.

Selain itu, keluhan lesi pada cacar air lebih dominan gatal jika dibandingkan cacar api yang lebih dominan nyerinya.

Gejala herpes zoster lainnya adalah rasa panas seperti sensasi terbakar. Sensasi tersebut sering disertai dengan gejala herpes zoster lainnya seperti sakit kepala, sensitif terhadap cahaya, dan demam.

Cacar air juga dapat menimbulkan demam, nyeri otot, lemas, penurunan nafsu makan, dan sakit kepala.

Penularan yang Juga Berbeda

Virus cacar menular dengan cepat melalui udara saat penderita batuk maupun bersin, serta kontak langsung dari cairan lendir, ludah, maupun dari lepuhan pada kulit. Jadi, tidak ada perbedaan cacar api dan cacar air dari segi penularan.

Golongan yang lebih mudah mengalami reaktivasi virus varisela zoster adalah orang dengan daya tahan tubuh lemah, misalnya:

  • Penderita kanker dan menjalani kemoterapi
  • Pengguna obat-obatan kortikosteroid dosis tinggi
  • Penderita HIV/AIDS
  • Orang dengan imunitas menurun, misalnya saat lelah atau sakit
  • Lansia

Manakah yang Lebih Berbahaya?

Cacar air umumnya dapat sembuh sendiri. Meski secara umum penyakit ini tidak berbahaya, cacar air tetap memiliki komplikasi. Beberapa komplikasi cacar air yang perlu diwaspadai adalah:

  • Sepsis
  • Dehidrasi
  • Pneumonia
  • Ensefalitis
  • Toxic shock syndrome
  • Kematian

Ibu hamil yang sedang terinfeksi cacar air dapat meningkatkan risiko komplikasi berupa pneumonia. Efeknya pada janin, cacar air dapat menyebabkan komplikasi congenital varicella syndrome.

Kondisi ini ditandai dengan berat badan lahir rendah, luka pada kulit, gangguan otak, mata, dan anggota gerak, serta masalah pencernaan.

Begitu pun herpes zoster, umumnya juga tidak mengancam nyawa. Komplikasi yang mungkin muncul mirip cacar air, yaitu pneumonia dan peradangan otak.

Jika saraf mata yang terkena, maka cacar bisa menyebabkan kebutaan. Pada ibu hamil, cacar dapat meningkatkan potensi cacat lahir pada bayi.

Nah sekarang Sobat sudah tahu kan perbedaan cacar air dan cacar api? Memahami beda cacar air dan cacar api sangat penting, karena penanganannya pun berbeda.

Baca Juga :

shape
shape