5 Vaksin yang Bisa Diulang Saat Dewasa
02 November 2024
Posted by : Fathan
Istilah vaksinasi dan juga imunisasi sudah tidak asing di telinga kita lagi. Sebelum wabah ini merebak, vaksinasi umumnya menjadi unsur tidak terpisahkan pada penjajakan kesehatan bayi hingga batita.
Belakangan, imunisasi bahkan menjadi hal fundamental di seluruh dunia. Yang perlu disayangkan bahwa banyak orang belum tahu kalau vaksinasi seharusnya diulang saat kita sudah tumbuh dewasa.
Memang apa manfaatnya kita divaksinasi kembali setelah beranjak dewasa?
Mengapa Vaksin Ulang Diperlukan?
Saat berbicara tentang vaksinasi, banyak orang mengaitkannya dengan masa kanak-kanak.
Namun, seiring berjalannya waktu, kekebalan yang diperoleh dari vaksin masa kecil dapat melemah, sehingga orang dewasa memerlukan pengulangan vaksin. Penting untuk menjaga perlindungan tubuh Anda dari penyakit menular yang masih menjadi ancaman kesehatan.
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Vaksin Ulang
Setidaknya ada beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi kebutuhan vaksin ulang terhadap individu, antara lain sebagai berikut:
1. Menurunnya Imunitas
Setelah bertahun-tahun, beberapa vaksin kehilangan efektivitasnya, membuat individu rentan terhadap infeksi. Vaksin seperti Tdap perlu diulang setiap 10 tahun.
2. Perubahan Risiko Kesehatan
Faktor usia, kondisi medis tertentu, atau perjalanan internasional ke area dengan penyakit endemik bisa menjadi alasan pengulangan vaksinasi.
Misalnya, orang yang sering bepergian mungkin memerlukan vaksin tambahan seperti vaksin hepatitis A atau B.
3. Epidemi dan Ancaman Kesehatan Global
Jika ada ancaman baru, seperti flu musiman yang berkembang atau virus global lainnya, otoritas kesehatan mungkin merekomendasikan vaksinasi tambahan. Salah satunya apa yang terjadi pada pandemi Covid-19.
Untuk mencegah penularan semakin meluas, otoritas terkait berinisiatif untuk menciptakan vaksin baru untuk mencegah penularan virus yang satu ini.
Jenis-jenis Vaksin yang Harus Diulang Saat Dewasa
Setidaknya ada beberapa jenis vaksinasi yang harus diulang saat usia dewasa. Berikut ini beberapa diantaranya.
Vaksin Influenza
Pastinya banyak yang terkejut ketika membaca penggalan artikel yang menyatakan vaksin untuk influenza harus dilakukan lagi. Di Indonesia vaksin ini memang agak asing digunakan khalayak.
Mengingat gejala dan dampak penyakitnya dianggap cukup sepele untuk orang dewasa, yakni batuk, demam, dan nyeri otot. Tidak jarang juga orang-orang yang sudah bergejala ini masih bersekolah dan bekerja seperti biasa.
Tak lain tak bukan karena influenza dipukul rata sebagai pilek atau masuk angin. Padahal, bukan berarti warga Indonesia kebal influenza.
Vaksin ini direkomendasikan bagi mereka yang mudah terserang penyakit dengan gejala tersebut. Satu dosis influenza rutin diberikan satu tahun sekali.
Vaksin Pneumokokus (PCV)
Vaksin ini menghindarkan kita dari radang paru. Kasus penyakit radang paru atau pneumonia terus meningkat setiap tahunnya.
Seiring dengan perubahan gaya hidup yang tidak sehat, misalkan merokok atau penjadi perokok pasif. Mengacu pada data sebelum pendemi Covid-19 meruak, pasien pneumonia berkisar 450 juta orang.
Kenaikan jumlah pasien ini melonjak fantastis setelah Covid-19 menyerang. Vaksinasi ini bukan untuk merangsang kekebalan melawan SARS-CoV-2, melainkan menekan peluang keparahan penyakit.
Seperti kita tahu kalau komorbid adalah faktor utama perburukan pasien Covid-19.
Baca juga, Vaksin Untuk Lansia: Cara Daftar serta Manfaatnya Bagi Kesehatan
Vaksin Hepatitis A & B
Virus hepatitis A (HAV) dan virus hepatitis B (HBV) menyerang organ hati dari akut menjadi kronis. Bisa dikatakan kalau awal mula terjangkitnya kedua virus ini adalah akibat gaya hidup yang tidak sehat.
Bila tidak ditangani dengan baik, penyakit dapat berkembang menjadi sirosis lalu kanker hati. Boosting vaksin ini sangat diperlukan karena risiko terpaparnya lewat lingkungan sangat besar seiring bertambahnya usia.
Vaksin Varicella (MMR)
Vaksin ini tidak hanya melindungi seseorang dari cacar air tetapi juga cacar api. Pemberian ulang vaksin ini dilaksanakan setiap 20 tahun sekali.
Vaksin TDP
Vaksin ini menghindarkan kita dari difteri, batuk rejan, dan tetanus. Pusat Kontrol dan Pencegahan Wabah (CDC) mengajurkan vaksinasi TDP ulang setelah dewasa paling tidak 10 tahun sekali.
Target khusus vaksinasi ini adalah orang-orang yang berkesempatan besar terpapar virus ini, yakni petugas kesehatan, ibu hamil, pengasuh bayi, juga orang-orang yang sering berinteraksi dengan logam besi.
Itulah informasi seputar rekomendasi vaksin yang penting untuk diulang saat dewasa. Jangan lupa untuk cek layanan infus vitamin di rumah Salam-Homecare untuk mendapatkan asupan vitamin dan neurobion secara praktis dan mudah.
Sumber: cdc.gov || who.int || sains.kompas.com || hellosehat.com || dinkes.jogjaprov.go.id