shape

SOP Infus: Standar Operasional Prosedur Pemasangan Infus

17 November 2024

Posted by : Fathan

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share

Standar Operasional Prosedur Pemasangan Infus

Infus adalah salah satu prosedur medis yang paling umum dilakukan, terutama di rumah sakit dan klinik kesehatan. Pemasangan infus, meskipun sering dilakukan, harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena melibatkan akses langsung ke aliran darah pasien. 

Kesalahan kecil dalam pemasangan infus bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti infeksi atau kerusakan jaringan. 

Oleh karena itu, Standar Operasional Prosedur (SOP) Infus sangat penting untuk memastikan bahwa prosedur dilakukan dengan aman dan efektif.

Apa Itu SOP Infus

SOP Infus adalah panduan standar yang menjelaskan langkah-langkah dan tindakan yang harus diambil ketika melakukan pemasangan infus pada pasien. 

Prosedur ini mengatur semua aspek pemasangan infus, mulai dari persiapan alat hingga proses pemantauan pasca pemasangan. SOP infus bertujuan untuk:

  • Meningkatkan keselamatan pasien
  • Mengurangi risiko komplikasi
  • Memastikan prosedur yang konsisten dan terstandarisasi

Langkah-langkah dalam SOP Infus

Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus diikuti dalam prosedur pemasangan infus.

1. Persiapan Alat dan Lingkungan

Sebelum pemasangan infus, penting untuk menyiapkan semua alat yang diperlukan dan menjaga lingkungan kerja yang steril. Beberapa peralatan yang diperlukan antara lain:

  • Kanula infus 
  • Cairan infus 
  • Alkohol swab 
  • Plester steril
  • Tourniquet 
  • Jarum dan suntikan (jika perlu) 
  • Sarung tangan steril

Selain itu, pastikan tangan dicuci dengan baik dan area pemasangan infus disterilkan untuk mencegah infeksi.

Baca juga, Rekomendasi Vitamin C untuk Kesehatan Tubuh

2. Pemilihan Lokasi Vena

Kemudian yang kedua adalah pemilihan lokasi Vena. SOP satu ini sangat penting dalam pemasangan saluran infus. Vena yang biasa digunakan untuk pemasangan infus adalah:

  • Vena di punggung tangan 
  • Vena di lengan bawah 
  • Vena di lipatan siku (antecubital)

Pemilihan vena tergantung pada kondisi pasien dan tujuan terapi infus. Pastikan vena yang dipilih cukup besar dan tidak ada tanda-tanda infeksi atau trauma.

3. Pemasangan Kanula Infus

SOP selanjutnya adalah seputar pemasangan Kanula Infus yang tak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Berikut ini adalah langkah-langkah pemasangannya:

  • Gunakan tourniquet untuk memperjelas vena. 
  • Bersihkan area dengan alkohol swab secara melingkar dari tengah ke luar. 
  • Tusukkan jarum infus ke vena dengan sudut sekitar 15-30 derajat. 
  • Setelah darah terlihat masuk ke kanula (flashback), dorong kanula dengan lembut dan keluarkan jarumnya. 
  • Pasang plester steril untuk menahan kanula.

4. Koneksi dengan Cairan Infus

Setelah kanula terpasang, sambungkan dengan botol atau kantung cairan infus yang telah disiapkan. Pastikan cairan infus berjalan lancar dan tidak ada udara dalam selang yang bisa menyebabkan emboli udara.

5. Pemantauan dan Dokumentasi

Selama infus berjalan, lakukan pemantauan secara berkala untuk melihat apakah ada tanda-tanda komplikasi, seperti pembengkakan, kemerahan, atau nyeri di lokasi infus. Selain itu, pastikan laju tetesan cairan infus sesuai dengan instruksi dokter.  

Dokumentasi sangat penting dalam prosedur infus. Catat jenis cairan infus yang digunakan, laju infus, waktu pemasangan, dan kondisi pasien.

Potensi Komplikasi yang Perlu Diwaspadai

Kendati SOP infus dilakukan dengan benar, akan tetapi terdapat beberapa komplikasi yang mungkin muncul dan harus Anda waspadai, di antaranya:

Infiltrasi

Infiltrasi terjadi ketika cairan infus masuk ke jaringan di sekitar vena, bukan ke dalam vena itu sendiri. Ini biasanya menyebabkan pembengkakan dan nyeri.

Infeksi

Jika prosedur infus tidak dilakukan secara steril, ada risiko infeksi pada tempat pemasangan infus.

Phlebitis

Phlebitis adalah peradangan pada vena yang bisa disebabkan oleh iritasi dari jarum atau cairan infus. Tanda-tandanya meliputi kemerahan, panas, dan nyeri di sepanjang vena.

Hiperkloremia Asidosis Metabolik

Kemudian risiko lainnya yakni hiperkloremia asidosis metabolik. Hiperkloremia menyebabkan pergeseran intraseluler ion bikarbonat. Hal ini menurunkan jumlah ion bikarbonat yang tersedia untuk buffering.

Itulah informasi seputar SOP infus yang perlu Anda perhatikan. Baik tenaga kesehatan maupun pasien pastikan bahwa prosedur infus sudah dilakukan dengan langkah-langkah yang benar. Sehingga infus bisa menjalankan fungsinya dengan benar.

Di sisi lain, Anda juga bisa menggunakan layanan infus vitamin di rumah Salam-Homecare. Melayani Jasa Suntik Vitamin dan Infus Vitamin C Booster, Neurobion, atau Multivitamin di rumah Anda.

Dengan tenaga kesehatan yang tersertifikasi, kami pastikan bahwa prosedur infus akan dijalankan dengan baik benar. Jadi langsung saja yuk cek layanannya.

shape
shape