shape

Vaksin Penyelamatmu dari Badai Penyakit

13 August 2021

Posted by : Admin

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share

Vaksin Penyelamatmu dari Badai Penyakit

Photo by @3dparadise on Unsplash

Menurut survei dunia, ketakutan besar ibu muda adalah vaksinasi menyebabkan anaknya autisme. Vaksinasi juga ditakuti karena mengandung racun yang menyebabkan kematian. Dengan membaca tulisan ini, kalian harus beritahu pada orang sekitar kalian kalau ketakutan-ketakutan ini bisa disingkirkan karena tidak benar! Sebelum diluncurkan, khasiat dan keamanan vaksin sudah lolos uji klinis. Pemahaman keliru tersebut harus segera diluruskan karena dengan vaksinasi, malahan kalian terbebas dari rupa-rupa risiko penyakit mematikan.

Deskripsi umum vaksin adalah mikroorganisme pathogen atau penyebab penyakit yang dilemahkan. Faktanya, tidak semua vaksin adalah mikroorganisme yang dilemahkan. Kalian pasti akan kabur dari pos vaksinasi waktu tahu vaksin Covid-19 sebenarnya virus SARS-CoV-2 hidup tetapi dilemahkan. Tapi tenang, komposisi vaksin Covid-19 bukan itu. Kalau memang benar begitu, seluruh dunia akan positif waktu diuji tes cepat antigen sesaat setelah vaksinasi. Berikut materi pembuatan vaksin:

  1. Mikroorganisme pathogen yang dilemahkan. Silahkan bayangkan lebah yang mabuk sampai terbang saja tidak bisa lurus karena kesadarannya antara ada dan tiada. Lebah ini sudah kehilangan kemampuannya untuk menyengat. Ia tidak lagi menakutkan. Contoh vaksin ini adalah vaksin cacar air dan rubella.
  2. Mikroorganisme inaktivasi. Mikroorganisme patogennya sudah tidak aktif atau bahkan sudah mati. Contoh vaksin ini adalah vaksin polio.
  3. Toksoid. Terdengar agak menakutkan karena vaksin jenis ini berasal dari toksin atau racun yang diproduksi mikroorganisme pathogen itu sendiri. Kita disuguhkan racun? Oh, tidak begitu. Racunnya dilemahkan hingga ke tahap tidak membahayakan. Contoh vaksin ini adalah vaksin tetanus dan difteri.
  4. Subunit. Cukup bagian tubuh tertentu dari mikroorganisme pathogen yang diambil kemudian dibuat ramuan vaksinnya. Bagian yang dijadikan vaksin itu dikenali sebagai indentitas penting dari mikroorganisme pathogen untuk limfosit dapat mengenalinya. Contoh vaksin ini adalah vaksin hepatitis B.
  5. Konjugat. Vaksin ini khusus untuk beberapa jenis bakteri. Seperti vaksin subunit, bagian tertentu bakteri pathogen diambil dan dibuat ramuan vaksinnya. Namun, bagian ini khusus hanya dimiliki bakteri yang disebut polisakarida pembungkus luar sel bakteri. Contoh vaksin ini adalah pneumoniae dan meningitidis.

Baca Juga Kenali Bedanya Imunisasi dengan Vaksinasi

Bahan-bahan penyusun vaksin ini diciptakan sedemikian rupa mengimitasi infeksi yang sesungguhnya. Vaksin ini dirancang untuk merangsang sistem kekebalan di saat yang bersamaan ia diinjeksi ke dalam tubuh. Bagi sebagian orang, gejala sakit tidak serius (demam, alergi, batuk, dll) layaknya kita sedang terinfeksi bisa terjadi. Hanya saja, hal tersebut tidak membahayakan nyawa. Tidak juga merusak sel otak, sehingga muncul after-effect semacam bodoh, austime, idiot, atau cacat. Ingat, vaksin ini sudah diuji keamanannya.

Terakhir, kapan waktu yang pas untuk kita vaksinasi? Sesegera mungkin! Bayi yang baru lahir harus segera divaksinasi. Imunitas pasif bayi akan menghilang dalam kurun waktu 1-2 minggu pasca dilahirkan. Pemberian vaksin mengintegrasikan imunitas bayi sebelum ia benar-benar terpapar dengan rupa-rupa mikroorganisme pathogen asli di luar sana. Tanpa vaksin, imunitas bayi akan bekerja sangat keras melawan badai penyakit berbahaya nan mematikan tersebut. Walau begitu, tetap patut diperhatikan untuk tidak seharusnya memberikan vaksin ketika sedang sakit. Sekalipun sudah lolos uji, memberikan vaksin saat sedang sakit cukup berbahaya. Sistem imun sedang lemah karena sedang digempur penyakit. Kalau vaksin disodorkan, hal tersebut malah menjadi senjata makan tuan. Untuk jadwal imunisasi sesuai umur dapat dicek di posyandu, puskesmas, atau rumah sakit.

Sumber: cdc.gov || awalbros.com || sehatq.com || kemkes.go.id

shape
shape