shape

Waspada Risiko Berbahaya ini Jika Luka Robek Tidak Dijahit!

14 January 2023

Posted by : Yuyun Yuniar

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share

Sobat Salam, risiko terkena luka robek dapat dialami siapa saja. Luka robek ini secara umum terjadi akibat dari terjatuh, tergores benda tajam, bahkan kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan bekerja lainnya.

Memang ada kalanya luka robek ini tidak memerlukan perawatan khusus seperti dijahit, dan bisa dirawat dengan penanganan sederhana di rumah. Hal ini hanya dilakukan pada luka robek ringan saja ya Sob.

Jika luka robek yang dialami dinilai lebih parah dan mencakup area lebih luas dan dalam, itu artinya Sobat harus segera mencari pertolongan medis. Terutama jika luka gores yang terjadi menyebabkan pendarahan yang banyak atau berlangsung lebih dari 20 menit.

Maka dari itu jika Sobat mengalami luka robek dengan kondisi serius seperti di atas, luka robek tersebut harus ditangani oleh dokter dan memerlukan tindakan menjahit luka untuk menghentikan pendarahan dan mencegah sejumlah komplikasi luka serius.

Bagaimana Kriteria Luka Robek yang Perlu Penanganan Dokter dan dijahit?

Berikut ini beberapa kriteria kondisi luka robek yang perlu ditangani lebih serius dengan bantuan dokter :

  • Kedalaman luka lebih dari 1 cm
  • Pendarahan tidak berhenti dengan penekanan langsung pada luka
  • Pendarahan berlangsung lebih dari 20 menit
  • Luka terjadi akibat dari kecelakaan yang serius

Apa Risiko yang Timbul jika Luka Robek tidak dijahit?

Luka robek ini akan menimbulkan luka yang terbuka lebar sehingga sangat rentan terpapar debu, kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada luka. Gejala yang muncul ketika luka terinfeksi dapat dikenali melalui tanda-tanda berupa keluarnya nanah berwarna hijau, kuning, atau coklat dengan bau busuk. Terkadang gejala seperti ini juga dapat muncul dengan disertai demam.

Berikut ini beberapa jenis infeksi serius hingga mengancam nyawa yang dapat terjadi akibat luka robek yang tidak dijahit, di antaranya adalah :

Tetanus

Kondisi ini terjadi disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang menyerang luka terbuka. Akibatnya tetanus dapat berisiko menimbulkan kekakuan rahang dan leher, kejang, hingga kematian. Umumnya gejala infeksi tetanus muncul 4-21 hari setelah luka terinfeksi.

Fasciitis nekrotikans

Jenis infeksi ini adalah infeksi parah yang terjadi pada jaringan lunak yang dapat disebabkan oleh beragam bakteri. Di antaranya adalah Clostridium dan Streptococcus. Jika kondisi ini tidak segera ditangani dengan tepat, maka akan berisiko komplikasi serius yang mengancam nyawa seperti sepsis dan gagal ginjal.

Selulitis

Pada umumnya Selulitis disebabkan oleh infeksi bekateri Streptococcus dan Staphylococcus aureus. Infeksi ini terjadi pada kulit yang tidak langsung bersentuhan dengan luka. Dan jika kondisi seperti ini tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka dapat menyebabkan komplikasi berbahaya seperti :

  • Gangrene
  • Limfadenitis
  • Infeksi tulang
  • Infeksi aliran darah
  • Sepsis

Banyak dampak buruk bagi kesehatan yang ditimbulkan akibat dari luka robek yang dibiarkan terbuka tanpa dijahit. Hal ini sangat menyulitkan proses penyembuhan yang akan berlangsung lama, yang tentunya tidak baik bagi kondisi psikologis pasien. Frustasi mungkin akan dirasakan oleh pasien karena luka yang dideritanya tak kunjung sembuh.

Semuanya dikembalikan lagi pada seberapa parah kondisi luka robek yang dialami ya Sob! Jika luka robek ringan dan tidak berisiko menimbulkan infeksi, maka luka bisa ditangani dengan perawatan sederhana tanpa memerlukan tidakan jahitan pada luka.

Namun ketika luka robek yang dialami cukup serius dan memiliki risiko tinggi terkena infeksi, maka sudah seharusnya kondisi seperti ini memerlukan penanganan medis dan tidak menutup kemungkinan juga memerlukan tidakan jahitan untuk melindungi luka demi mempercepat proses pemulihan luka robek.

Umumnya luka yang sudah terinfeksi atau mengandung material benda asing yang berisiko menginfeksi, dokter biasanya akan membiarkannya terbuka tanpa jahitan. Untuk penanganan kondisi seperti ini dokter akan membersihkan luka tersebut dengan cairan irigasi dan membuang jaringan yang mati.

shape
shape