shape

Apa Itu Emulsifier? Apakah Bahaya Bagi Kesehatan?

08 December 2021

Posted by : Admin

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share
Apa Itu Emulsifier? Apakah Bahaya Bagi Kesehatan?
Apa Itu Emulsifier? Apakah Bahaya Bagi Kesehatan?

Sobat Salam, jaman sekarang banyak banget orang yang kena penyakit aneh-aneh. Biasanya  penyebab muncul dari makanan juga. Sobat tau emulsifier? Singkatnya, emulsifier adalah zat yang biasa dipake buat bikin kue.

Menurut penelitian, kandungan zat emulsi sanggup ngakibatin pertumbuhan sel kanker di usus, loh. serem juga, ya.

Emulsifier merupakan zat yang biasa dipake buat ngebantu jaga kestabilan emulsi antara minyak dan air dikala menciptakan makanan. Manfaatnya sendiri yaitu buat nyebarin dan stabilin gabungan kuliner khususnya gabungan buat materi kue.

Ga cuman memungkinkan nyiptain perkembangan serta pertumbuhan sel kanker usus aja, sistem percernaan juga bisa ngalamin radang.

Para peneliti dari George State University nyebutin kalo kuliner yang ngandung emulsifier berlebihan ngandung basil jahat yang sanggup memicu pertumbuhan dan perkembangan sel kanker di usus, sehingga hal ini bakal ngeganggu sistem pencernaan seseorang.

Peneliti AS yang udah ngelakuin penelitian terhada 41.000 orang dengan kasus nemuin kalo sebagian besar penderita kanker adalah orang-orang yang terbiasa ngonsumsi segala hal yang ngandung senyawa adiktif serta senyawa berbahaya pendorong ningkatnya sel kanker dalam tubuh. Sementara, salah satu senyawa berbahaya yang ngedorong pertumbuhan sel kanker itu sendiri adalah senyawa pada zat emulsifier.

Jenis emulsifier sebagian besar yang dijual merupakan bahan sintetis. Beberapa orang ngehindarin pengembang kue dari bahan sintetis.

Dilansir dari Bakerpedia, alternatif lain dari emulsifier adalah penguat adonan atau pelembut remah yang biasanya berasal dari enjim, protein nabati, dan/atau hidrokoloid.

Baca Juga : Makanannya Enak Tapi Bahaya? Simak Ini!

Sebenernya masih bisa, kok, elmusifier ini diganti sama bahan lainnya. Apa aja ya?

1. Trans gluftaminase

TGase diproduksi secara komersial lewat fermentasi tradisional oleh mikroorganisme atau jamur Streptoverticillium moboarense.

TGase bisa diaplikasiin pada pembuatan kue sifon. Perlakuan 0,5 persen TGase pada bagian adonan kuning telur ningkatin aktivitas emulsi adonan kue. Penambahannya ke dalam adonan bebas glluten terbukti bisa ningkatin kekencangan dan kekenyalan hasil produk.

2. Protein nabati

Sumber protein nabati yang bisa dipake sebagai emulsifier bisa dalam bentuk tepung dari kacang-kacangan, contoh tepung kacang kedelai, kacang arab, dan lupin.

3. Hidrokoloid

Pengemulsi hidrokolid yang paling banyak digunain dalam aplikasi makanan adalah gum arabic, pati termodifikasi, selulosa termodifikasi, beberapa jenis pektin, dan beberapa galaktomanan.

4. Lesitin

Lesitin, merupakan emulsifier alami yang asalnya dari kedelai. Bentuknya bisa tersedia dalam minyak nabati berbahan dasar kedelai.

Minyak ini fungsinya ngelembabin dan ningkatin tekstur kue yang dipanggang.

5. Telur

Melansir dari Our Everyday Life, telur juga termasuk emulsifier alami yang bisa dipake buat ngeganti emulsifier sintetis. Di dalam telur terkandung zat bernama lesitin.

6. Yoghurt dan krim asam

Muffin dan kue dengan tambahan yoghurt atau krim asam lebih lembab karena lemak yang ditambahin didalamnya.

Baca Juga : Inilah Pilihan Makanan Sehat Buat Penderita Kolesterol Tinggi. Simak!

Kalo ada bahan yang lebih aman, bisa dicoba, ya, sobat. Hehe

 

Sumber : fimela.com / kompas.com

shape
shape