Kenali Apa Itu Hepatitis C serta Pengobatan dan Cara Pencegahannya
04 October 2024
Posted by : Fathan

Penting untuk mengetahui salah satu jenis penyakit hepatitis yakni hepatitis C dimulai dari gejala, pengobatan, hingga pencegahannya sebagai langkah preventif.
Apa Itu Penyakit Hepatitis C
Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang cukup banyak diidap oleh manusia. Penyakit ini menyerang organ vital tubuh kita yakni hati atau liver.
Secara umum, hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati yang disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa faktor tersebut meliputi infeksi virus, penggunaan alkohol berlebihan, obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, atau infeksi cacing hati.
Anda bisa mengetahui lebih lengkap seputar hepatitis di artikel Salam-Homecare yang membahas seputar apa itu penyakit hepatitis.
Perlu Anda ketahui bahwasannya penyakit hepatitis juga memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah penyakit hepatitis C. Pada dasarnya hepatitis C adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV).
Virus ini menginfeksi sel-sel hati dan dapat menyebabkan peradangan yang berkepanjangan, yang dalam beberapa kasus bisa berkembang menjadi penyakit hati kronis. Hepatitis C membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah komplikasi serius seperti sirosis hati hingga kanker hati.
Penyakit Hepatitis C dalam Angka
Berdasarkan catatan WHO Global Health Observatory 2022 for HCV, prevalensi hepatitis C pada tahun 2022 mengalami penurunan dari 1% di tahun 2013 menjadi 0,5%.
Perbedaan Hepatitis C dan Jenis Hepatitis yang Lain
Kemudian apa sajakah perbedaan antara penyakit hepatitis C dengan jenis penyakit hepatitis yang lain? Ada pun penjelasan selengkapnya telah kami jabarkan dalam tabel di bawah ini:
Poin-poin | Hepatitis C | Hepatitis A | Hepatitis B |
Faktor Penyebab | Virus Hepatitis C (HCV) | Virus Hepatitis A (HAV) | Virus Hepatitis B (HBV) |
Cara Penularan | melalui kontak langsung dengan darah yang terinfeksi, seperti melalui jarum suntik yang tidak steril, transfusi darah sebelum skrining, dan penggunaan peralatan medis yang tidak disterilkan. | Melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh feses dari seseorang yang terinfeksi. Penularan juga bisa terjadi melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. | Melalui darah, cairan tubuh, dan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Penularan juga bisa terjadi dari ibu ke bayi selama persalinan. |
Durasi | Dapat bersifat akut atau kronis. Infeksi akut bisa berkembang menjadi kronis dalam banyak kasus, yang dapat menyebabkan sirosis atau kanker hati. | Umumnya akut dan tidak kronis. Kebanyakan orang sembuh sepenuhnya dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan. | Dapat bersifat akut atau kronis. Hepatitis B akut bisa sembuh sendiri dalam beberapa bulan, tetapi infeksi bisa menjadi kronis, terutama jika infeksi terjadi di usia muda. |
Vaksin | Untuk saat ini, hepatitis C belum memiliki vaksin. | Untuk pencegahannya dapat menggunakan vaksin hepatitis A | Untuk pencegahannya dapat menggunakan vaksin hepatitis B yang diberikan kepada bayi dan kelompok berisiko tinggi. |
Penyebab Penularan Hepatitis C
Sebagai langkah pencegahan, Anda perlu mengetahui apa sajakah faktor yang menyebabkan penularan penyakit hepatitis C. Setidaknya ada beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya penularan penyakit hepatitis C, meliputi:
1. Penggunaan jarum suntik bersama
Faktor yang pertama ialah penggunaan jarum suntik bersama. Hal tersebut dikarenakan darah yang terkontaminasi masih menempel pada jarum tersebut dan kemudian masuk ke aliran darah di dalam tubuh orang lain.
Baca juga, Benarkah Vaksin Virus Hepatitis C Dapat Dikembangkan?
2. Transfusi Darah
Kemudian faktor yang kedua adalah penularan hepatitis C dapat terjadi karena kegiatan transfusi atau donor darah. Hal ini dikarenakan darah yang mengandung hepatitis C dapat menyebar ke dalam tubuh melalui aliran darah.
Kendati kasus ini jarang terjadi, akan tetapi sebagai langkah antisipasi perlu pemeriksaan yang intens sebelum melakukan transfusi darah agar penyakit hepatitis C tidak menjangkiti orang lai atau si penerima transfusi darah tersebut.
3. Penggunaan Peralatan Medis
Selanjutnya adalah penularan hepatitis C juga dapat disebabkan oleh penggunaan peralatan medis. Alat medis atau perawatan yang tidak steril, seperti dalam prosedur medis atau bedah di fasilitas kesehatan yang tidak menerapkan praktik steril yang baik.
Jika alat medis atau perawatan tidak disterilkan dengan benar, bisa menyebabkan penyebaran darah terinfeksi. Tentu hal ini WAJIB menjadi perhatian bagi para praktisi kesehatan di fasilitas kesehatan.
4. Kontaminasi Peralatan Pribadi
Perlu Anda waspadai karena penularan hepatitis C juga bisa disebabkan oleh kontaminasi dari penggunaan peralatan pribadi, misalnya alat cukur, sikat gigi, dan lain-lain. Hal ini karena adanya potensi terkontaminasi oleh darah penderita.
Jika peralatan tersebut terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi, bisa menularkan virus jika digunakan oleh orang lain.
5. Kontak Seksual
Penularan hepatitis C juga bisa disebabkan oleh kontak atau hubungan seksual. Kendati demikian risikonya jauh lebih rendah dibandingkan dengan cara penularan melalui darah.
Risiko penularan seksual biasanya lebih tinggi jika terdapat luka atau pendarahan selama hubungan seksual.
6. Dari Ibu Ke Bayi
Penularan Hepatitis juga dapat terjadi dari ibu ke anak bayinya. Penularan dari ibu yang terinfeksi hepatitis C kepada bayi saat persalinan. Virus dapat menyebar selama proses kelahiran, meskipun risiko ini tergolong rendah.
Baca juga, Penjelasan Lengkap Hepatitis A, Gejala, dan Pencegahannya
Gejala Hepatitis C
Setidaknya ada beberapa gejala penyakit Hepatitis C yang perlu Anda ketahui. Berikut ini adalah beberapa diantaranya.
Gejala Hepatitis C Akut
Gejala hepatitis C akut dapat muncul 2 hingga 6 bulan setelah terpapar virus. Namun, tidak semua orang mengalami gejala pada fase ini. Jika gejala muncul, mereka bisa termasuk:
- Kelelahan: Rasa lelah yang tidak biasa dan sulit untuk diatasi.
- Nyeri Perut: Terutama di bagian atas kanan perut, di mana hati berada.
- Ikterus: Kulit dan mata yang menguning, tanda bahwa bilirubin dalam darah meningkat.
- Urine Gelap: Warna urin menjadi lebih gelap dari biasanya.
- Feses Pucat: Feses bisa berwarna lebih terang atau pucat.
- Kehilangan Nafsu Makan: Penurunan minat terhadap makanan.
- Mual dan Muntah: Merasa mual dan terkadang muntah.
- Nyeri Sendi dan Otot: Rasa nyeri pada sendi dan otot.
- Demam Ringan: Demam yang mungkin muncul bersama gejala lainnya.
Gejala Hepatitis C Kronis
Hepatitis C sering kali menjadi infeksi kronis, yang berarti infeksi bertahan lebih dari 6 bulan dan bisa berlangsung seumur hidup jika tidak diobati. Gejala hepatitis C kronis mungkin tidak terlihat pada awalnya, tetapi seiring waktu dapat berkembang menjadi:
- Kelelahan Kronis: Kelelahan yang terus-menerus dan tidak kunjung hilang.
- Nyeri Perut atau Ketidaknyamanan: Nyeri atau rasa tidak nyaman di area perut, terutama di sisi kanan atas.
- Ikterus: Kulit dan mata menguning akibat penumpukan bilirubin.
- Edema: Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki.
- Ascites: Penumpukan cairan di rongga perut yang menyebabkan perut membesar.
- Rasa Gatal: Gatal-gatal di kulit yang tidak dapat dijelaskan.
- Kehilangan Nafsu Makan dan Penurunan Berat Badan: Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Pengobatan Hepatitis C
Pengobatan hepatitis C telah mengalami kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan terapi yang kini jauh lebih efektif dan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan terapi lama. Berikut adalah panduan umum mengenai pengobatan hepatitis C
Terapi Antiviral Modern
Direct-Acting Antivirals (DAAs) adalah jenis obat yang paling umum digunakan saat ini untuk mengobati hepatitis C. DAAs bekerja dengan menghambat berbagai tahap dalam siklus hidup virus hepatitis C. Pengobatan ini sangat efektif, dengan tingkat penyembuhan yang tinggi dan durasi yang lebih pendek dibandingkan dengan pengobatan sebelumnya.
- Jenis DAAs: Beberapa obat DAAs yang umum digunakan termasuk sofosbuvir, ledipasvir, daclatasvir, dan velpatasvir. Obat-obatan ini sering kali digunakan dalam kombinasi.
- Durasi Pengobatan: Biasanya berlangsung antara 8 hingga 12 minggu, tergantung pada jenis virus hepatitis C, derajat kerusakan hati, dan obat yang digunakan.
- Efektivitas: Banyak pasien dapat sembuh sepenuhnya dari infeksi hepatitis C dengan pengobatan ini, dengan tingkat kesembuhan yang mencapai lebih dari 95%.
Pengobatan untuk Infeksi Kronis dan Komplikasi
- Pengobatan untuk Sirosis: Jika infeksi telah menyebabkan sirosis (kerusakan hati), pengobatan tetap penting untuk mengatasi infeksi dan mencegah perkembangan lebih lanjut. Terapi DAAs tetap efektif pada pasien dengan sirosis.
- Pemantauan Kesehatan Hati: Pasien dengan hepatitis C kronis harus memantau kesehatan hati secara teratur, termasuk tes fungsi hati dan, jika diperlukan, pemeriksaan untuk deteksi kanker hati (seperti USG hati).
Pencegahan Hepatitis C
Selain pengobatan, Anda juga perlu mengetahui langkah pencegahan supaya tidak tertular penyakit Hepatitis C. Adapun beberapa langkah tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Hindari Penggunaan Jarum Suntik Bersama
Pada dasarnya, penularan hepatitis C melalui kontaminasi darah dari penderita. Oleh karena itu Anda jangan menggunakan jarum suntik secara bersamaan, ditambah lagi dalam konteks penggunaan obat-obatan terlarang.
2. Hindari Penggunaan Barang Pribadi secara Bersama
Kemudian yang kedua, hindari penggunaan barang pribadi secara bersamaan seperti sikat gigi atau alat cukur. Hal tersebut menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi darah antara pengidap hepatitis C dengan orang lain.
3. Lakukan Tes dan Pemeriksaan Rutin
Kemudian sebagai langkah pencegahan, Anda perlu melakukan tes darah atau pemeriksaan secara berkala. Sehingga hepatitis C dapat terdeteksi sejak awal dan Anda bisa melakukan langkah-langkah yang diperlukan sedini mungkin.
Anda bisa menggunakan layanan pemeriksaan laboratorium Home Care dari Salam-Homecare. Selain kemudahannya, Anda juga dapat memperoleh layanan pemeriksaan kesehatan dengan hasil yang cepat dan akurat.
Langsung saja yuk cek layanannya untuk pemeriksaan kesehatan yang lebih optimal.
Itulah informasi seputar penyakit hepatitis C lengkap dengan gejala, pencegahan, pengobatan, hingga penyebab penularannya. Nantikan informasi seputar kesehatan lainnya dari Salam-Homecare.