Benarkah Vaksin Covid-19 Hanya untuk Kalangan 18 Tahun ke Atas?
30 August 2021
Posted by : Admin
Source : bbc.com
Bagi yang tertuntut untuk tetap berpergian selama PPKM ini, pastinya tidak asing lagi dengan vaksinasi dan sertifikatnya. Menunjukkan sertifikat vaksinasi di beberapa kendaraan umum seperti Jakarta telah menjadi syarat agar kalian bisa menjadi penumpang kendaraan tersebut. Hal ini berlaku juga untuk perjalanan jauh seperti kereta atau pesawat. Tapi, apakah kalian pernah merasa aneh mengapa vaksinasi hanya diberlakukan untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas? Bagaimana dengan anak-anak? Nyatanya, penyakit mewabah ini tidak pandang bulu, termasuk pada anak-anak. Data menunjukkan hingga 16 Juli 2021, anak-anak di bawah 18 tahun yang terpapar Covid-19 di Indonesia berjumlah 351.336, setara dengan seperdelapan total kasus positif di Indonesia. Lantas, seberapa penting vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak?
Baca Juga 7 Berita Hoaks Covid-19 yang Sampai Kini Masih Dipercaya
Media penyebaran SARS-CoV-2 yang utama adalah droplet dan aerosol. Keduanya dapat melayang di udara dalam waktu tertentu atau jatuh ke permukaan benda. Rasa awas anak-anak terhadap bahaya sakit-penyakit masih rendah. Sekalipun telah dipesankan orangtuanya untuk memakai masker dan mencuci tangan, banyak yang tetap abai melakukannya. Terbayang kan di luar jangkauan pengawasan orangtua, anak-anak bermain dengan bebas bersama teman-temannya tanpa memakai masker sambil memegang segala benda di sekitarnya. Di sinilah urgensinya vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak di bawah 18 tahun.
Kalau demikian, mengapa imbauan Pemerintah Indonesia untuk vaksinasi hanya bagi penduduk berusia 18 tahun ke atas? Ada dua alasan mendasar vaksinasi Covid-19 terhadap anak-anak belum diserukan. Target yang didahulukan Pemerintah dalam menciptakan herd immunity atau kekebalan populasi di seluruh wilayah Indonesia masih sangat rendah. Padahal, populasi yang dimaksudkan barulah kelompok usia dewasa hingga lansia. Lansia, dibandingkan dengan anak-anak dan orang dewasa muda, adalah kelompok usia yang sangat rentan terjangkit Covid-19. Berbagai program pembatasan gerak, seperti lock-down dan PPKM darurat yang diberlakukan Pemerintah nyatanya tidak dapat dibatasi sepenuhnya, seperti mobilitas dewasa muda untuk keperluan sehari-hari untuk bekerja. Berbeda dengan anak-anak yang ruang batas geraknya terkunci dengan diberlakukannya sekolah dari rumah (daring). Apalagi ditinjau terbatasnya jumlah vaksin yang tidak setimpal dengan jumlah penduduk Indonesia, serta sulitnya akses dan persyaratan penyimpanan selama pengiriman vaksin ke beberapa wilayah Indonesia. Inilah alasan Pemerintah masih fokus mengerjakan vaksinasi terhadap kalangan usia 18 tahun ke atas.
Baca Juga Cara Jitu Mencegah Penularan Covid-19
Alasan lain belum diserukan vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak adalah uji klinis vaksin Covid-19 di Indonesia selama ini belum mencakup kalangan usia yang dimaksud. Vaksin untuk orang dewasa tidak boleh sembarangan diberikan kepada anak-anak. Penetapan dosis vaksin yang diberikan teruji aman untuk orang dewasa, belum terbukti sesuai untuk anak-anak. Berita baiknya, sebuah laporan uji klinis vaksin untuk anak-anak yang telah dilakukan hingga tahap ke-2 di China liris pada akhir Juni 2021 lalu. Di bawah instansi penelitian yang sama dengan vaksin Sinovac, vaksin khusus untuk anak-anak tersebut diberi nama CoronaVac. Tidak lama setelah laporan uji klinis tersebut tersebar, BPOM dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengutarakan persetujuan dilakukan vaksinasi CoronaVac bagi anak-anak Indonesia. Vaksin ini telah terbukti aman bagi anak-anak berusia 12-17 tahun, sementara untuk usia di bawahnya masih dalam proses kajian keamanannya.
Apa kalian ingin anak Anda segera disuntikan vaksin CoronaVac? Ayo konsultasikan dengan Kami sekarang juga ! Nikmati fasilitas konsultasi dan cek kesehatan gratis !
Sumber : voaindonesia.com || corona.jakarta.go.id || cdc.gov || Han, et al. 2021. Safety, Tolerability, and Immunogenicity of an Inactivated SARS.CoV-2 Vaccine (CoronaVac) in Healthy Children and Adolescents: A Double-Blind, Randomised, Controlled, Phase ½ Clinical Trial || voaindonesia.com || idai.or.id