shape

Kenalan Dengan Vaksin Sinovac dan Coronavac. Sama atau Beda?

24 September 2021

Posted by : Admin

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share

Kenalan Dengan Vaksin Sinovac dan Coronavac. Sama atau Beda?

Sumber : jawapos.com

Sobat Salam, masyarakat banyak yang bertanya soal vaksin Sinovac dan Coronavac. Apa keduanya sama atau berbeda? Daripada pusing mikir, mending simak paparan berikut.

Melansir dari situs indonesiabaik.id yang dikelola Kominfo, vaksin Coronavac sebenarnya juga merupakan vaksin Sinovac. Bedanya dari kemasan. Diketahui memang ada 3 kemasan vaksin Covid-19 dari Sinovac yang berbeda, yaitu :

  1. Sebelum pelaksanaan vaksinasi, Sinovac melakukan uji klinis vaksin ketiga bersama Tim Uji Klinis Universitas Padjadjaran. Dalam pengujian, vaksin dikemas dengan nama SARS-CoV-2 Vaccine. Vaksin dikemas dalam prefilled syrenge (pfs) isi 1 dosis, kemudian 1 pfs dikemas dalam 1 dus sekunder.
  2. Vaksin yang digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi adalah vaksin jadi yang diproduksi langsung dari Sinovac. Vaksin ini sudah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan BPOM dan dikemas dalam dus berisi 40 vial (tutup orange/jingga) yang per vial ukuran 2ml dan berisi 1 dosis.
  3. Pada Januari lalu, Sinovac juga mengirimkan 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk (bahan baku) untuk diolah menjadi vaksin jadi dan didistribusikan oleh PT Bio Farma. Vaksin ini dikemas dengan nama vaksin COVID-19. Vaksin dikemas dalam kemasan dus sekunder berisi 10 vial ukuran 5ml, yang setiap via berisi vaksin 10 dosis (tutup vial berwarna dark navy).

Sumber : merdeka.com

Bio Farma memproduksi vaksin corona buatan Sinovac yang diberi nama CoronaVac di Indonesia. Sedarhananya, perusahaan farmasi Sinovac berada di balik pengembangan CoronaVac.

“Terkait dengan vaksin ini, jenis vaksinnya adalah SARS-CoV Vaccine yang dalam bentuk in-activated, dengan nama CoronaVac,” kata Head of Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan, saat konferensi pers melalui daring pada Selasa, 8 Desember 2020 lalu.

Lanjutannya, beliau mengatakan bahwa vaksin COVID-19 yang sampai di Bio Farma pada Senin pagi, 7 Desember 2020 adalah vaksin yang sudah final product.

“Kemasannya single dose, banyaknya 1.200 vial. Jadi, kita terima besarnya kodi itu dikemas dalam box karton sebanyak 30 dus dengan isi 40 vial atau setara dengan 1.200 vial per karton,” kata Iwan.

Adapun total karton berisikan vaksin Corona Sinovac yang diterima Bio Farma sebanyak 1.004 karton, yang diangkut menggunakan tujuh unit wadah berpendingi (envirotainer).

Sinovac merupakan vaksin yang direkomendasikan untuk usia di atas 12 tahun.

Di Brazil, efikasi vaksin Sinovac sebesar 51 persen pada 14 hari setelah menerima dosis kedua. Sedangkan di Indonesia, efikasi vaksin Sinovac hanya sebesar 65,3 persen.

Jarak antara dosis pertama dan kedua dari vaksin Sinovac adalah 2-4 minggu dengan takaran 0,5 ml per dosis.

Efek samping vaksin CoronaVac yang terjadi dalam kategori ringan hingga sedang ini adalah efek samping lokal atau di sekitar area suntik vaksin, seperti berikut :

  • Nyeri
  • Iritasi
  • Pembengkakan
  • Nyeri otot
  • Demam

Baca Juga 6 Fakta Trend Vaksin Pertama di Indonesia: Sinovac

Kepala Badan BPOM, Dr Penny K Lukito mengatakan, bahwa berdasarkan evaluasi hasil uji klinis di Bandung, vaksin Covid-19 dari Sinovac telah memenuhi persyaratan pedoman penerbitas EUA oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Frekuensi efek samping dengan derajat berat seerti sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya sekitar 0,1 sampai dengan 1 persen,”kata Dr Penny.

Badan BPOM juga menyebutkan vaksin Covid-19 CoronaVac ini dinyatakan aman berdasarkan hasil evaluasi terhadap data dukung yang diperoleh dari uji klinis fase 3 di Negara Brazil, Turki, dan Indonesia.

Baca Juga Mari Kenali Perbedaan Vaksin Astrazeneca dan Sinovac

Sumber : news.detik.com || beritadiy.pikiran-rakyat.com || kompas.com || liputan6.com

shape
shape