shape

Belajar dari Britney Spears, Waspadai Cara Mencegah Keguguran!

21 May 2022

Posted by : Yuyun Yuniar

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share
Belajar dari Britney Spears, Waspadai Cara Mencegah Keguguran!

Sobat Salam, Pada 15 Mei 2022 Britney Spears mengumumkan tentang berita duka bahwa dirinya mengalami keguguran. Ia mengungkapkan suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja. Nah, belajar dari hal yang dialami Britney, kita akan membahas tentang cara mencegah keguguran.

Perlu sobat ketahui, salah satu pertanda keguguran adalah terjadinya pendarahan saat hamil. Namun pendarahan ringan atau keluarnya bercak darah dari vagina saat hamil juga tidak selalu pertanda keguguran. Hal tersebut umum terjadi dalam waktu 6 sampai 12 hari setelah pembuahan, yaitu saat janin menempel di dinding rahim dan terjadi maksimal selama 3 hari. Pendarahannya disebut dengan pendarahan implantasi.

Pendarahan yang jadi tanda keguguran disertai dengan nyeri hebat di bagian bawah dan disertai keluarnya jaringan atau gumpalan dari vagina.

Faktor yang Meningkatkan Risiko Keguguran

Faktor yang Meningkatkan Risiko Keguguran

Keguguran disebabkan oleh kelainan kromosom yang membuat bayi tidak berkembang secara normal. Selain itu juga, inilah faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran, diantaranya :

  • Penyakit infeksi, seperti toxoplasmosis, rubella, sifilis, malaria, HIV, dan gonore
  • Penyakit autoimun, seperti lupus dan sindrom antifosfolipid
  • Penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit ginjal
  • Gangguan hormon, seperti penyakit tiroid atau PCOS
  • Kelainan pada bentuk rahim atau leher rahim
  • Penggunaan obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid, methotrexate, dan retinoid
  • Hamil di usia lebih dari 35 tahun
  • Riwayat keguguran lebih dari 2 kali
  • Pola hidup tidak sehat, seperti kecanduan alkohol, merokok, atau penyalahgunaan NAPZA
  • Kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan (obesitas)
  • Paparan zat beracun dan radiasi tingkat tinggi

Jenis-Jenis Keguguran dan Gejalanya

Source : mommyasia.id

Berikut ini jenis-jenis keguguran dan gejalanya :

  • Keguguran yang tidak bisa dihindari (abortus insipiens)

Abortus insipiens ditandai dengan pendarahan, kram perut, dan pembukaan jalan lahir. Walaupun begitu, janin yang luruh belum keluar dari rahim.

  • Keguguran tidak lengkap (abortus inkomplit)

Abortus inkomplit ditandai dengan pendarahan berat di vagina, kram hebat, disertai dengan keluarnya plasenta atau janin yang luruh. Pada jenis ini, sebagian jaringan atau plasenta masih ada yang tertinggal di rahim.

  • Keguguran lengkap (abortus komplit)

Keguguran ini ditandai dengan semua jaringan atau janin yang luruh keluar dari rahim. Setelah mengalami keguguran lengkap, rasa nyeri dan pendarahan yang terjadi akan berkurang secara signifikan.

  • Keguguran yang terlewatkan (missed abortion)

Missed abortion terjadi karena janin tidak berkembang atau kehamilan kosong (blighted ovum). Missed abortion tidak menimbulkan gejala seperti keguguran pada umumnya, sehingga sang ibu yang mengalaminya sering tidak sadar bahwa dirinya hamil.

  • Keguguran berulang (recurrent abortion)

Keguguran berulang terjadi karena saat ibu hamil mengalami dua kali atau lebih keguguran secara berturut-turut. Penyebabnya yang paling sering adalah kelainan genetik pada ibu, misalnya sindrom antifosfolipid.

Cara Mencegah Keguguran

12 Cara Mencegah Keguguran yang Ibu Hamil Harus Tahu
Source : klikdokter.com

Inilah beberapa cara mencegah keguguran yang bisa dilakukan :

  • Konsumsi asam folat

Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap hari bisa mengurangi risiko cacat lahir yang bisa membuat keguguran. Asupan kaya asam folat diantaranya sayuran hijau seperti bayam dan kangkung, kacang-kacangan seperti kacang merah, asparagus, roti gandum, sereal, tomat, dan alpukat.

  • Konsumsi vitamin B

Vitamin B ini dapat mencegah dari keguguran spontan.

  • Menerapkan gaya hidup sehat

Hindari merokok, jauhi yang sedang merokok, minum alkohol, dan memakai obat tertentu sembangan. Sang ibu disarankan maksimal mengonsumsi kafein 300 mg per hari.

Selain itu, bisa juga dengan melakukan olahraga yang teratur, cukup tidur, konsumsi makanan sehat dan seimbang selama hamil, serta mempunyai pertambahan berat badan yang sehat.

  • Cegah infeksi

Infeksi yang tersalur ke janin bisa membuat perkembangan janin tidak optimal, bahkan saat tidak tertahan, janin akan keguguran. Cegahlah salah satunya dengan rutin cuci tangan pakai sabun, utamanya sebelum dan setelah makan.

  • Vaksinasi

Penting mendapat vaksin, salah satunya vaksin flu. Karena penyakit infeksi bisa berpengaruh pada tumbuh kembang janin.

  • Hindari radiasi

Sebisa mungkin hindari sinar radiasi dan zat kimia beracun seperti arsenik, timbal, formaldehid, benzena, dan etilen oksida. Kecuali kalau sang ibu butuh proses radiasi misalnya X-ray atau CT scan untuk penunjang diagnosa medis.

Baca Juga :

shape
shape