Perlu Tahu! Inilah Jenis-Jenis Gangguan Mental
01 November 2024
Posted by : Admin
Sobat Salam, gangguan kesehatan mental masih jadi masalah utama di dunia. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada 2016 terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, dan 47,5 juta terkena demensia.
Gangguan kesehatan mental ini didefinisikan sebagai penyakit atau kondisi yang memengaruhi cara berpikir, merasakan sesuatu, bertindak, atau berhubungan dengan orang lain serta lingkungan.
Jenis-jenis Gangguan Kesehatan Mental
Ada beberapa jenis gangguan mental atau penyakit psikologi yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja?
1. Gangguan Suasana Hati
Disebut juga gangguan afektif, melibatkan perasaan sedih atau perasaan merasa terlalu bahagia, atau fluktuasi dari kebahagiaan dan kesedihan ekstrem.
Penyakit psikologi yang termasuk gangguan suasana hati adalah bipolar, depresi jangka panjang, gangguan afektif musiman, perubahan suasana hati dan iritabilitas yang terjadi selama fase premenstruasi, serta depresi karena penyakit fisik.
2. Gangguan Kecemasan
“Biasanya, penderita akan merespons benda atau situasi tertentu dengan sangat ketakutan, disertai gejala panik seperti detak jantung yang cepat dan berkeringat,” kata Dr. Timothy Scarella, instruktur psikiatri di Harvard Medical School.
Anxiety disorder merupakan gangguan mental, yang membuat penderitanya hidup dengan penuh kecemasan, ketakutan, serta kekhawatiran berlebih.
3. Gangguan Psikotik
Gangguan ini melibatkan kesadaran dan pemikiran yang menyimpang.
“Gejala paling umum dari kelainan psikotik adalah halusinasi, seperti mendengar suara dan khayalan yang tidak bisa dilihat orang lain,” kata Dr. Scarella.
Mengutip dari WebMD, beberapa penyakit psikologi yang termasuk gangguan psikotik, diantaranya :
- Skizofrenia
Orang yang mempunyai penyakit ini mengalami perubahan perilaku dan gejala lain, seperti delusi dan halusinasi yang berlangsung lebih dari 6 bulan. Penyakit psikologi ini biasanya memengaruhi kehidupan penderitanya di tempat kerja atau sekolah, serta hubungan dengan orang lain.
- Paraphrenia
Memiliki gejala yang mirip dengan skizofrenia yang biasanya dimulai ada usia lanjut atau sudah tua.
- Gangguan skizofreniformis
Termasuk gejala skizofrenia, tetapi gejalanya berlangsung lebih singkat, antara 1 dan 6 bulan.
- Gangguan skizoafektif
Orang yang memiliki gejala skizofrenia dan gangguan mood, seperti depresi atau gangguan bipolar.
- Gangguan psikotik singkat
Biasanya mengalami perilaku psikotik yang singkat secara tiba-tiba, seringkali sebagai respons terhadap peristiwa yang sangat menegangkan, seperti kematian dalam keluarga. Pemulihannya cenderung cepat, biasanya kurang dari sebulan.
- Gangguan psikotik bersama
Biasanya terjadi ketika satu orang dalam suatu hubungan memiliki delusi dan orang lain dalam hubungan tersebut juga mengalami delusi itu.
- Gangguan delusi
Penderitanya mengalami delusi (kepercayaan yang salah dan tetap) yang melibatkan situasi kehidupan nyata yang mungkin benar tetapi sebenarnya tidak, seperti diikuti, diplot, atau menderita penyakit. Khayalan berlangsung setidaknya selama 1 bulan.
- Gangguan psikotik yang diinduksi zat
Kondisi ini disebabkan oleh penggunaan atau penarikan dari obat-obatan, seperti halusinogen dan kokain, yang menyebabkan halusinasi, delusi, atau kebingungan bicara.
- Gangguan psikotik akibat kondisi medis lain
Halusinasi, delusi, atau gejala gangguan psikotik lain dapat terjadi karena penyakit lain yang memengaruhi fungsi otak, seperti cedera kepala atau tumor otak.
Baca juga, 4 Efek Kurang Tidur yang Perlu Kamu Waspadai
4. Gangguan Makan
Biasanya diakibatkan emosi ekstrem, sikap, dan perilku yang melibatkan berat badan dan makanan.
- Anoreksia
Penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang.
- Bulimia
Makan secara berlebihan kemudian mencoba mengeluarkan kembali apa yang telah mereka makan, seperti dimuntahkan.
- Binge eating disorder
Makan dalam jumlah banyak dan sulit dihentikan.
5. Gangguan Kontrol Impuls dan Kecanduan
Contoh gangguan ini adalah pyromania (gangguan mental yang ditandai muncul dorongan kuat untuk sengaja menyulut api untuk meredakan ketegangan dan biasanya menimbulkan perasaan lega atau puas setelah melakukannya) dan kleptomania (mencuri).
6. Gangguan Obsesif-Kompulsif
OCD atau obsessive-compulsive disorder yaitu sering mengalami pikiran obsesif dan perilaku kompulsif.
“Contohnya, bila seseorang takut rumahnya dirampok, ia merasa perlu semua jendela dan pintu terkunci beberapa kali sebelum mereka meninggalkan rumah. Contoh lainnya saat seseorang mencuci tangan berulang kali karena takut kuman,” kata Dr. Scarella.
7. Gangguan Stres Pasca-Trauma
Post-traumatic stress disorder (PTSD) adalah kondisi yang dapat berkembang setelah kejadian traumatis, seperti pelecehan seksual, kekerasan, kecelakaan, bencana alam, atau kematian seseorang yang dicintai.
Mengutip dari American Psychiatric Association, orang dengan PTSD memiliki pikiran atau perasaan yang intens dan mengganggu terkait dengan pengalaman mereka yang berlangsung lama setelah peristiwa traumatis berakhir.
Biasanya, orang dengan PTSD juga akan menghindari situasi atau orang yang mengingatkan mereka pada peristiwa traumatis.
8. Gangguan Kepribadian
- Borderline personality disorder
Perubahan suasana hati yang intens, ketakutan akan ditinggalkan, perilkau impulsif, dan tidak sabil.
- Antisocial personality disorder
Saat seseorang mengalami hal-hal seperti mengabaikan perasaan dan kebutuhan orang lain, memanipulasi orang lain untuk keuntungan diri sendiri, sulit mempertahankan hubungan, tidak merasa bersalah atas tindakan kurang menyenangkan yang dilakukan, serta merasa mudah bosan atau agresif.
Itulah informasi seputar jenis-jenis gangguan mental. Kesehatan mental penting untuk diperhatikan bukan hanya bagi individu di usia produktif, melainkan usia lanjut.
Jika Anda saat ini tengah merawat orang tua di usia lanjut yang membutuhkan penanganan medis kesehatan, layanan caregiver Salam-Homecare bisa menjadi pilihan untuk perawatan lansia di rumah.
Langsung saja yuk cek layanannya!
Baca Juga :