shape

Sering Kesemutan? Waspadai Gejala Neuropati

21 October 2022

Posted by : Yuyun Yuniar

Facebook Share Whatsapp Share Twitter Share Telegram Share
Sering Kesemutan? Waspadai Gejala Neuropati

Sobat Salam pernah mengalami kesemutan secara tiba-tiba? Kesemutan merupakan keluhan yang pasti pernah dialami oleh semua orang. Saat terjadi, kesemutan bisa sangat mengganggu, terutama bila sampai membuat sulit bergerak dan berlangsung lama.

Dalam dunia medis, kesemutan juga bisa menjadi gejala terjadinya neuropati atau gangguan saraf, masalah yang meski lebih banyak ditemukan pada lansia, tapi ternyata juga suka mengincar kaum muda.

Apa Itu Neuropati?

Neuropati adalah kondisi saat tubuh merasakan sensasi tertentu tanpa adanya rangsangan apapun sebelumnya. Hal ini terjadi akibat adanya jejas atau cedera pada ujung saraf atau saraf tepi.

Saraf tepi sendiri tersebar di seluruh tubuh, mulai dari otot, kulit, dan organ dalam tubuh. Dari ujung saraf tersebut, sinyal akan diteruskan ke medula spinalis di tulang belakang dan otak. Kemudian, sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis) akan menginterpretasikannya sebagai rasa nyeri, kram, kebas, atau ditusuk-tusuk.

Jenis Gangguan Neuropati

Neuropati memiliki banyak jenis, tetapi hanya ada dua tipe yang paling umum yaitu:

  • Mononeuropati

Mononeuropati terjadi ketika saraf yang mengalami gangguan hanya satu jenis saraf saja. Umumnya, hal ini terjadi setelah infeksi atau cedera pada bagian saraf tersebut.

  • Polineuropati

Sementara itu, polineuropati merupakan kondisi saat ada beberapa saraf sekaligus yang terganggu. Biasanya, hal ini terjadi pada penyakit sistemik, misalnya diabetes melitus (penyakit gula), gagal ginjal, kekurangan nutrisi, beberapa jenis kanker tertentu, penyakit autoimun, atau akibat kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.

Neuropati Dapat Menyerang Usia Lanjut dan Muda

Dari segi usia, neuropati memang banyak terjadi pada lansia. Hal ini disebabkan karena penyakit kronik, seperti diabetes, stroke, gangguan pembuluh darah, dan sebagainya, lebih sering terjadi pada lansia, sehingga mereka pun lebih rentan mengalami neuropati.

Neuropati memang relatif lebih jarang dialami oleh usia muda. Meski demikian, bukan berarti Sobat Salam yang masih masuk golongan usia muda meremehkan gangguan saraf ini ya.

Faktor Pemicu Neuropati

Ada beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya neuropati atau gangguan saraf tepi ini pada kaum muda. Beberapa diantaranya adalah:

  • Aktivitas dan Gaya Hidup Tidak Sehat

Aktivitas dan gaya hidup tidak sehat yang dimaksud adalah yang kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus dan berulang, seperti beraktivitas dengan gadget, mengendarai mobil atau motor, duduk dengan posisi sama dalam waktu lama, ataupun mengetik dengan waktu yang terlalu lama

  • Trauma

Trauma yang dimaksud di sini adalah cedera akibat kecelakaan tertentu, misalnya jatuh, kecelakaan lalu lintas, atau cedera olahraga. Trauma yang terjadi berulang-ulang dapat menyebabkan saraf terhimpit yang menimbulkan neuropati.

  • Infeksi dan penyakit autoimun

Infeksi seperti HIV, herpes, sifilis dapat menyebabkan cedera pada saraf tepi dan menimbulkan neuropati. Selain itu, penyakit autoimun seperti sindrom Guillain-Barre dan lupus juga dapat menyebabkan neuropati. Beberapa penyakit tersebut dapat terjadi pada usia muda.

  • Kekurangan vitamin

Minimnya kebiasaan mengonsumsi makanan sehat membuat orang yang berusia muda rentan mengalami gangguan asupan nutrisi, termasuk vitamin B6, B12, dan B1. Padahal, vitamin tersebut sangat penting dalam menjaga kesehatan saraf. Bila sampai kekurangan, maka akan menimbulkan neuropati.

  • Alkohol

Kebiasaan mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak dan jangka panjang akan menyebabkan tubuh kekurangan tiamin dan zat gizi penting lainnya. Akibatnya, orang tersebut akan mengalami neuropati.

Bagaimana Mencegahnya?

Hal paling sederhana yang dapat dilakukan adalah menerapkan pola hidup sehat.

Pola hidup sehat di sini mencakup konsumsi makanan sehat dan seimbang yang mengandung protein hewani, protein nabati, karbohidrat, dan lemak sehat.

Selain itu juga perlu berolahraga secara rutin, cukup minum air putih, dan menghentikan kebiasaan minum alkohol.

Sobat Salam juga bisa mengonsumsi suplemen dengan kandungan vitamin neurotropik yang mengandung vitamin B1, B6, dan B12.

Ketiga vitamin tersebut mampu bekerja optimal dalam memelihara kesehatan sistem saraf, sebab ketiga vitamin tersebut pun memiliki fungsi yang berbeda-beda, yaitu:

  • Vitamin B1 atau thiamin berkontribusi terhadap kesehatan saraf melalui dua cara. Pertama, thiamin memfasilitasi penghantaran impuls ke saraf-saraf tepi. Kedua, thiamin juga membantu produksi myelin, yaitu lapisan yang melindungi saraf.
  • Vitamin B6 atau pyridoxine penting untuk perkembangan otak, menjaga kesehatan sistem saraf, dan menjaga kesehatan sistem imun.
  • Vitamin B12 atau cyanocobalamin juga dibutuhkan dalam produksi myelin. Kebas dan kesemutan sendiri merupakan gejala dari defisiensi atau kekurangan vitamin B12.

Neuropati dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada usia muda. Oleh sebab itu, jagalah kesehatan saraf sedini mungkin dengan menerapkan pola hidup sehat, pola makan bergizi seimbang, serta konsumsi suplemen vitamin neurotropik bila diperlukan.

Baca Juga :

shape
shape